Dalam sebuah kesempatan dialog berjudul "Eropa Bersatu : Festival Tiga Jari" yang digelar secara daring antara para diaspora di Jerman dan Indonesia, Ahok pun mendapat kesempatan untuk berbicara dalam forum tersebut.
Ahok pun awalnya menyebut bahwa dirinya sengaja mundur dari Pertamina lantaran ingin sepenuhnya mendukung Ganjar.
"Justru kalau Ganjar akan kalah, saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight, untuk kemenangan Ganjar,"ucap Ahok.
Ia pun menyindir pihak lain yang tak berjuang penuh untuk mendukung Ganjar dalam pilpres 2024.
"Jadi jangan gunakan persepsi yang salah. Kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran (pemilu), kamu harus all out dong keluar, berjuang untuk dia,"lanjut Ahok.
Tak hanya itu, Ahok pun mengaku ada pihak yang disebut sudah keluar dari PDI Perjuangan meneleponnya untuk mengingatkan soal jasa Presiden Jokowi yang sudah menjadikannya Komut Pertamina usai dirinya keluar dari penjara.
"Saya gak usah sebut namanya, sudah keluar dia dari PDIP. Dia telfon saya, 'kamu masih ingat loh, jasanya, napi dijadikan komut' saya jawab 'saya jadi napi ya dijadikan siapa? Dia juga,"jawab Ahok secara gamblang.
Ucapan Ahok tersebut pun menjadi buah bibir di X lantaran ucapan tersebut diduga merujuk ke Presiden Jokowi. Meskipun tak secara gamblang menyebut nama Jokowi, namun banyak pihak yang berasumsi bahwa Ahok merujuk pernyataannya tersebut untuk Jokowi lantaran Jokowi yang menjadikannya Komut Pertamina pasca dirinya bebas dari penjara.
Tak hanya itu, Ahok pun menganalogikan kisah dirinya yang menjadi napi lalu diangkat sebagai Komut dengan Kisah Saul dan Daud yang dikenal oleh banyak umat Kristiani.
Baca Juga: Adu Rekam Jejak Ahok vs Jokowi: Salah Satunya Disebut Tak Bisa Kerja
Hal ini pun juga ditambahkan Ahok sebagai alasannya memilih mendukung Ganjar dibanding pihak lain yang diduga adalah Prabowo - Gibran.