Hindarto menegaskan, sikapnya tidak jauh dengan pernyataan civitas akademik UGM, UII, UI dan perguruan tinggi lainnya yang kecewa dengan Presiden Jokowi yang diduga terlibat politik praktis.
Parahnya hingga Senin (5/2/24) kemarin, Hindarto masih dihubungi sampai beberapa kali ditelepon.
Tak hanya itu, ia juga dikirim video testimoni yang telah dibuat koleganya sesama rektor di Semarang, seperti pernyataan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, UIN Walisongo Semarang dan lain-lainnya.
![Rektor Unika Soegijapranata Kota Semarang Ferdinandus Hindiarto. [unika.ac.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/06/23120-rektor-unika-soegijapranata-kota-semarang-ferdinandus-hindiarto.jpg)
"Kami memilih sikap sebagai Universitas Katolik harus menyuarakan kebenaran. Ketika ada sesuatu yang tidak beres, kami harus berbicara jujur," paparnya.
Pernyataan Mahfud
Sebelumnya diberitakan, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan ada operasi yang dilakukan untuk menekan rektor-rektor kampus yang belum menyatakan sikap.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud dalam agenda 'Tabrak Prof' di Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam.
Mantan Menkopolhukam itu bahkan blak-blakkan menyebut ada beberapa rektor perguruan tinggi yang diminta untuk membuat pernyataan sikap oleh pihak yang melakukan operasi.
Namun, ada juga rektor-rektor yang punya pendirian menolak permintaan tersebut. Kata Mahfud, Rektor Unikas Soegijapranata Kota Semarang salah satu yang menolak.
Baca Juga: Diserang Ahok, JK Malah Puji Jokowi: Presiden Paling Hebat, Kerjanya Blusukan
"Dia (rektor) mengatakan diminta untuk menyatakan untuk pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik dan lain sebagainya, nah itu yang beredar," ujarnya dikutip Suara.com.