Suara.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, merespons mengenai adanya permintaan dari Polda Jawa Tengah kepada Rektor Unika, Soegijapranata, untuk membuat video apresiasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. JK sendiri enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.
"Saya kira tidak perlu dinilai itu," ucap JK di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
JK kemudian bercerita ada wawancara seorang rektor yang sengaja dipotong dan hanya menampilkan puja-puji untuk pemerintahan Jokowi.
"Bahwa ada seorang rektor yang didatangi yang hanya wawancara sesuatu kemudian wawancaranya dipotong-potong menjadi kalimat yang mengatakan bahwa pemerintah berjalan baik itu aja yang dimuat," kata JK.
"Dan tanpa izin, prosesnya salah tapi apa pun upaya hati nurani ada di pihak guru besar itu," ungkap JK.
Dihubungi Polda
Sebelumnya Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, mengaku mendapat 'perintah' dari orang Polda untuk membuat pernyataan 'baik-baik' mengenai kinerja Jokowi.
Hindarto mengemukakan, pesan tersebut didapat saat ramai sejumlah civitas akademika perguruan tinggi membuat petisi terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Ya, di hari Jumat saya dapat WhatsApp dari orang yang ngaku anggota polisi atas intruksi Polda Jateng. Beliau minta saya untuk buat video," kata Ferdinandus kepada Suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (6/2/24).
Baca Juga: Diserang Ahok, JK Malah Puji Jokowi: Presiden Paling Hebat, Kerjanya Blusukan
Mendapat 'perintah Polda', Hindarto memilih tidak menggubrisnya karena memiliki sikap yang berbeda dengan keinginan penguasa tersebut.