Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku hanya Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang membelanya.
Dalam video di akun YouTube Silent Majority terlihat Ahok menghadiri acara menyambut Hari Imlek bersama masyarakat keturunan Tionghoa.
Di situ Ahok menghimbau kepada yang hadir agar tidak salah memilih pemimpin dalam Pemilu 2024.
"Tentu memasuki pemilu ini saya harap kita tidak salah pilih. Semua kita tahu susahnya jadi orang (tanda kutip) minoritas," kata Ahok, dilihat Rabu (7/2/2024).
Dirinya menceritakan sempat ingin mencalonkan diri sebagai gubernur, namun diminta mundur. Dirinya juga menyebut masuk PDIP karena hanya Megawati satu-satunya yang membelanya.
"Saya masih ingat waktu mencalonkan kembali, saya diminta mundur, kenapa? Waktu itu ibu Mega sempat ngomong, kenapa Ahok tidak mau jadi gubernur, apa karena namanya Ahok," ujarnya.
"Ada yang tanya sama saya kenapa ikut PDIP. Saya bilang satu-satu yang berani bela saya cuma ibu Megawati, ngak ada yang berani bela saya, cuma beliau yang berani bela," sambungnya.
Dengan tegas Ahok mengatakan bahwa Jokowi adalah orang yang meminta untuk mendur. Dirinya juga mengaku tidak salah malah dimasukkan penjara.
"Pak Jokowi pun suruh saya mundur. Bapak-bapak pasti tidak percaya, minta saya mundur. Zaman itu yang nentukan polisi, jaksa, saya ngak salah dimasukkan juga," jelasnya.