Suara.com - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus mulai berdatangan di Tugu Reformasi, Universitas Trisakti Jakarta untuk menggelar aksi demonstrasi menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (7/2/2024).
Pantauan Suara.com, para mahasiswa mulai berdatangan sejak pukul 13.40 WIB. Meski demikian hingga saat ini mereka masih duduk-duduk di bawah pohon sekitar tugu reformasi.
Sebelumnya, aksi mahasiswa ini akan digelar pada pukul 10.00 WIB. Namun usai 5 jam mundur, aksi demonstrasi belum juga dilakukan.
“Lagi pada mobilisasi,” kata Pengacara Publik Lokataru Foundation, yang juga tergabung dalam blok politik pelajar, lewat pesan WhatsApp, Rabu.
Baca Juga: Ahok Sebut Adiknya Pilih Prabowo, Gibran Jadi Faktor?
Rencananya, massa mahasiswa dari berbagai kampus ini akan menyampaikan 4 tuntutan. Adapun keempat tuntutan yang akan disuarakan di antaranya yakni memakzulkan Jokowi dari kursi presiden.
Kemudian memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, kemudian mendesak agar para menteri untuk mundur dari kabinet pemerintahan kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Terakhir, menyerukan protes di berbagai seluruh Indonesia sampai Presiden Joko Widodo dimakzulkan.
Kemudian ada 10 isu yang akan digaungkan oleh massa mahasiswa, yakni tentang pemilu curang, korupsi, kolusi dan nepotisme. Kemudian soal konflik agraria, monopoli sumber daya alam.
Kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, serta kebebasan sipil.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Bagi-bagi Bansos di Pasar Langgar Aturan: Jangan Dipaksakan Jelang 14 Februari
Keadilan ekonomi dan gender, kemudian kekerasan aparat, dan produk hukum bermasalah, juga menjadi isu yang akan disuarakan.
Diskusi Mahasiswa Dibubarkan Preman
Sebelumnya, beberapa mahasiswa dari berbagai kampus melakukan diskusi dan konsolidasi merespons situasi politik pada momentum Pemilu 2024 pada Sabtu (3/2/2024) malam.
Iqbal yang saat itu berada di lokasi mengatakan, saat diskusi sedang berlangsung ada sekelompok orang tidak dikenal (otk) mencoba merangsek masuk dan membubarkan acara diakusi tersebut.
“Ketika dilarang mereka marah dan terjadi cekcok,” ucapnya.
Akibat cekcok tersebut, seorang mahasiswa kampus Trilogi Muhammamd Said Al Hariri menjadi korban usai kepalanya disundul oleh salah seorang otk yang berpostur tegap dengan kulit gelap tersebut.
“Korban disundul kepalanya, sekelompok orang berbadan besar ini intinya ingin membubarkan diskusi,” jelasnya.
Iqbal menyebut, kelompok ini juga yang sempat menggelar aksi di depan kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Saat itu mereka menuding KontraS dan YLBH menjadi pelopor isu tentang pemakzulan Presiden Jokowi.
“Kelompok-kelompok ini juga yang kemarin melakukan aksi di LBH dan KontraS,” ucapnya.
Atas kekerasan mahasiswa Trilogi ini, Iqbal mengaku pihaknya telah menyiapkan langkah hukum. Ia meminta agar pihak kepolisian mengusit aktor intelektual dibalik aksi persekusi tersebut.
“Kita minta kapolri untuk segera menyelidiki dan mengungkap aktor intelektual serta motif intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” tandasnya.