Mahfud Koar-koar soal Operasi Tekan Rektor Agar Manut Jokowi, Komjen Fadil Imran Bilang Begini

Rabu, 07 Februari 2024 | 12:11 WIB
Mahfud Koar-koar soal Operasi Tekan Rektor Agar Manut Jokowi, Komjen Fadil Imran Bilang Begini
Mahfud Koar-koar soal Operasi Tekan Rektor Agar Manut Jokowi, Komjen Fadil Imran Bilang Begini. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran angkat bicara menanggapi soal adanya sejumlah polisi meminta Rektor memberikan testimoni terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Fadil membantah adanya hal tersebut. Namun, menurutnya, polisi tidak hanya kerap mendatangi rektor tapi juga tokoh-tokoh masyarakat, pemuda hingga agama.

"Polisi hampir setiap hari mendatangkan orang, bukan hanya rektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda ini barangkali karena yang didatangkan rektor saja kemudian ada momentum-momentum seperti itu kemudian menjadi sebuah perbincangan," kata Fadil ditemui di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (7/2/2024).

Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran. (Suara.com/M Yasir)
Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran. (Suara.com/M Yasir)

Menurutnya, adanya aksi tersebut menjadi ramai lantaran bertepatan dengan adanya kritik yang disampaikan sejumpah civitas pengguruan tinggi terhadap Jokowi.

Baca Juga: Tiupkan Peluit Bahaya! Guru Besar, Dosen dan Mahasiswa UNJ Kompak Ultimatum Jokowi: Jangan Cawe-cawe Politik!

"Tapi apapun itu akan kita tindak lanjuti secara objektif," tuturnya.

Baca Juga : Anies Beri Solusi di Tengah Aksi Demo Makzulkan Jokowi: Dengarkan Aspirasi, Lakukan Perubahan!

Di sisi lain, ia menyampaikan, kejadian yang ramai jadi perbincangan tersebut sudah dijawab dan dijelaskan juga oleh Kapolda Jawa Tengah.

"Kapolda di Jateng kan sudah menjawab, nanti silakan dikonfirmasi ke Polda Jateng seperti apa faktanya. Yang pasti kita pasti akan mengambil langkah yang objektif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku kan katanya itu yang akan kita buktikan nanti untuk dilihat pasti," pungkasnya.

Operasi Tekan Rektor Kampus

Baca Juga: Ogah Ahoker Mikir Dirinya Dukung Prabowo, Ahok kepada Hasto: Bilang ke Ibu Saya Mau Keluar

Sebelumnya, cawapres nomor urut 03, Mahfud Md mengungkapkan dirinya mendapatkan laporan tentang adanya dugaan operasi untuk menekan rektor-rektor kampus yang belum menyatakan sikap dan mendeklarasikan untuk kebaikan bangsa demi membangun demokrasi yang bermartabat.

“Secara bersamaan muncul operasi yang mendekati rektor-rektor yang belum mengemukakan, mereka diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda, untuk mengatakan bahwa Presiden Jokowi baik,” katanya, saat dialog Tabrak Prof, di Yogyakarta, Senin (5/2/2024).

Mahfud MD berkomitmen untuk segera mengesahkan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat apabila terpilih kelak.
Mahfud MD berkomitmen untuk segera mengesahkan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat apabila terpilih kelak.

Mahfud menyebut, ada beberapa rektor perguruan tinggi membuat pernyataan seperti yang diminta oleh pihak yang melakukan operasi tersebut. Meski demikian, ada juga rektor yang jelas-jelas menolak, seperti rektor Universitas Soegijapranata di Semarang.

“Dia (rektor) mengatakan diminta untuk menyatakan untuk pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik dan lain sebagainya, nah itu yang beredar,” ungkap Mahfud.

Mantan Menko Polhukam ini juga menyatakan intervensi kepada pihak kampus bisa saja terjadi. Namun, ia meminta agar pihak perguruan tinggi tidak perlu takut.

Saat ini, lanjut Mahfud, telah ada 59 perguruan tinggi yang akan menyatakan sikap untuk mengawal pemilu dan menyuarakan pemerintahan yang beretika. Menurutnya, semakin menekan perguruan tinggi, maka semakin bergelombang gerakan-gerakan tersebut.

“Oleh karena itu karena kita berada di Yogyakarta, mari kita mengucapkan terima kasih kepada para guru besar civitas akademika UGM yang telah memulai lebih dulu untuk mengajak perguruan tinggi lain menyatakan sikap yang sama,” tandasnya.

Pakde
Kemarin2 banyak instansi pemerintah yg ikut langsung berpolitik, lalu masjid dan para kyai yg masuk ke politik, sekarang giliran kampus dan para rektor yg ikutan berpolitik, entah nanti apalagi..
Roestam
Ingat kasus sambo dan km50, boss. Ingat hukum karma pasti datang.
Karim
tua tapj jiwanya ke kanak2an .malu sama yg muda .jiwa muda.tpi dewasa dalam berpikir
18 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI