Anies Baswedan: Perlu Perlindungan Tenaga Kerja Migran dan Pembekalan yang Tepat

Selasa, 06 Februari 2024 | 10:48 WIB
Anies Baswedan: Perlu Perlindungan Tenaga Kerja Migran dan Pembekalan yang Tepat
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memberikan pernyataan terakhir saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menghadiri Desak Anies di Semarang, Jawa Tengah, Senin 5 Februari 2024. Menjawab pertanyaan tentang perlindungan buruh migran, Anies menilai saat ini pasar tenaga kerja bukan hanya domestik, tapi juga global.

“Kita ingin di pasar tenaga kerja yang global itu warga Indonesia bisa berpartisipasi, karena memiliki skill dan kompetensi. Ketika mereka aktif sebagai tenaga kerja di mana pun mereka mendapatkan kehidupan yang layak, perlindungan, dan bisa bekerja sebagaimana pekerja-pekerja profesional lainnya,” ujar Anies.

Anies melihat pasar tenaga kerja global itu sebagai sesuatu yang positif.

“Perlu perlindungan mulai dari berangkat sampai pulang dan harus ada pembekalan yang tepat. Ketika bekerja keluar, mereka memiliki kompetensi dan bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Tetapi jangan negara mengerjakan sendirian. Negara harus mengajak aktivis yang selama ini mengurusi persoalan pekerja migran, untuk mereka memberi tahu apa yang dibutuhkan dari negara. Jadi butuhnya apa, negara mengerjakan,” ujar dia.

Baca Juga: Kicau Rocky Gerung Soal Debat Terakhir Capres 2024: Anies Paling Cerdas, Prabowo Tulus dan Ganjar Angkuh!

Anies mengungkapkan pernah datang ke desa migran di Wonosobo yang mereka mengirimkan banyak sekali tenaga kerja.

“Mereka menceritakan penderitaan yang dialami dan itu miris. Saya pernah ketika sedang bersekolah di Amerika menjemput anak Indonesia yang kebetulan masuk dalam lingkaran tenaga kerja yang illegal,” cerita dia.

“Kami ingin bekerja bersama supaya dapat masukan yang benar. Lalu regulasinya dibuat sesuai, karena pemerintah punya kewenangan bukan berarti punya pengetahuan,” pungkas Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI