Suara.com - Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menegaskan, tindakan cat calling atau pelecehan verbal dan non-verbal bisa berdampak pada kesehatan mental perempuan. Karena itu, perlu diantisipasi dengan cara memberikan perlindungan ekstra pada perempuan.
“Ketika kami menyusun kebijakan di jakarta, menyadari betul bahwa perlindungan pada perempuan ini ekstra. Dan fenomena cat calling ini, fenomena gunung es. Yang keliatan itu sedikit,” kata Anies usaha menghadiri ‘Desak Anies’ di Semarang, Jawa Tengah, Senin, (5/1/2024).
Cat calling bisa diartikan sebagai pelecehan pada atribut seksual perempuan. Penyerangan itu dilakukan melalui ekspresi verbal seperti siulan, suara kecupan, dan gestur main mata dengan tujuan untuk mendominasi dan membuat korban merasa tidak nyaman.
Yang memprihatinkan, kata Anies, korban cat calling biasanya tak bisa membuktikan, namun korban merasa tersakiti.
Baca Juga: Kampanye di Semarang, Anies Yakin Perubahan Bisa Diterima Semua Kalangan
“Nah saya tidak ingin wanita indonesia merasakan sakit itu terus menerus. Bangun kesadaran. Bangun mekanisme untuk mengkoreksi,” ujar Anies.
Anies melanjutkan, salah satu bentuk antisipasi mengurangi bentuk pelecehan perempuan adalah dengan tersedianya fasilitas bagi perempuan secara memadai.
“Bahkan ada hal yang kami juga relatif baru sadar. Kami akan lakukan ke depan, pembangunan fasilitas toilet dua banding satu. Jadi gedung-gedung yang dibangun baru itu harus punya jumlah toilet dua kali lipat untuk perempuan dibanding laki-laki,” kata Anies.
Sebab, kata Gubernur Jakarta 2017-2022 ini, dalam prakteknya, kita selalu menemukan antrean panjang di mall, pertokoan, atau perkantoran.
“Nah ini contoh-contoh yang kita harus mengakomodasi, mengubah, supaya kita bisa lebih ramah pada perempuan dan lebih melindungi pada perempuan,” pungkas Anies.
Baca Juga: Pasangan Anies-Muhaimin Bakal Perbaiki Tata Kelola & Peran BUMN