Budiman Sudjatmiko Jelaskan Makna Pernyataan Penutup Prabowo di Debat Pamungkas Pilpres 2024

Selasa, 06 Februari 2024 | 10:31 WIB
Budiman Sudjatmiko Jelaskan Makna Pernyataan Penutup Prabowo di Debat Pamungkas Pilpres 2024
Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPK. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memuji debat pemilu terakhir yang dilangsungkan hari minggu kemaren sebagai debat tertinggi dalam debat politik di Indonesia. Sebagai dewan pakar pasangan nomor urut 2, Budiman juga secara khusus memuji pernyataan penutup dari Capres Prabowo Subianto, dan menjelaskan secara detail makna-makna dari pernyataan Prabowo Subianto tersebut.

"Ini adalah debat pamungkas, tidak hanya karena urutan tapi karena Ini adalah ibu dari seluruh debat politik di Indonesia. The Mother of All Political Debates in Indonesia. Dan Pak Prabowo memberikan penghormatannya, menjadikan panggung tersebut memancarkan kenegarawanan dan kepemimpinan," ujar Budiman di Jakarta, Senin, (5/2/2024).

Budiman menjelaskan, Prabowo menawarkan permintaan maaf yang sangat tulus dalam kepada semua pihak, mulai dari teman debat sampai kepada penyelenggara Pemilu.

“Ini adalah sifat kenegarawanan dasar, bahwa beliau berdiri sebagai pemimpin bangsa, bukan sebagai pemimpin golongan tertentu. Pak Prabowo menegaskan, musuh beliau bukan Pak Anies dan Pak Ganjar, sesengit apapun perdebatan yang penah taerjadi. Tapi musuh beliau adalah kemiskinan dan keterbelakangan," jelas Budiman.

Prabowo Subianto, lanjut Budiman, juga merupakan satu-satunya Capres yang mengapresiasi jasa para presiden Indonesia secara terbuka.

“Beliau menekankan pentingnya suatu kesatuan keberlanjutan. Mengingatkan kita semua Apa yang sudah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, dan apa yang bisa yang bisa kita lanjutkan. Ini adalah suatu kesatuan dari Indonesia merdeka sampai hari ini," katanya.

Budiman kemudian menjelaskan satu persatu makna terimakasih Prabowo tersebut. Pertama, Bung Karno diapresiasi karena meletakkan dasar-dasar kebangsaan modern. “Bung Karno membangun narasi terbesar bangsa Indonesia dengan pidato 1 Juni dengan lahirnya Pancasila. Ini adalah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh sampai hari ini.” tuturnya.

“Selanjutnya, Pak Harto adalah peletak dasar pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno. Lalu Pak Habibie menyadarkan bangsa Indonesia pentingnya pembangunan SDM dan pembangunan berdasarkan teknologi mendorong Indonesia cinta science,” lanjut Budiman.

Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, lanjut Budiman adalah juga peletak dasar kembali prinsip toleransi bangsa.

Baca Juga: Usai Ketua KPU dkk Dinyatakan Langgar Etik, PDIP Pertanyakan Legitimasi Penetapan Prabowo-Gibran

“Gusdur menjadi pengingat kembali karakter bhinneka tunggal indonesia dan untuk itu toleransi ditumbuhkan di era Gusdur. Apapun suku dan agama, serta aliran politiknya. Lalu Ibu Megawati adalah peletakdasar pelembagaan institutsi-institusi politik demokratis, seperti KPK dan MK. Bu Mega juga menata kembali politik demokratis,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI