Debat membahas tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Anies Baswedan dalam penutupnya menyoroti soal ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Ia menegaskan akan melawan ketimpangan tersebut, tapi tidak dengan kebencian.
"Kita juga menyaksikan, yang hidup dari ketimpangan ini, yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini, itu yang akan kami lawan," kata Anies.
"Tapi kami tidak akan melawan dengan kebencian, kami tidak melawan dengan rasa ketidaksukaan," sambungnya.
Anies lalu mengutip falsafah Jawa yakni Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti yang artinya semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia akan sirna dengan sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan.
"Kami akan membawa ini dengan spirit Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, segala angkara murka akan kalah dengan kebaikan," katanya.