Suara.com - Anggota Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Wiranto menyampaikan alasan dirinya mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi suksesor Joko Widodo sebagai presiden RI.
Alasan-alasan itu didasarkan Wiranto terhadap pengalaman yang sudah lama berkecimpung dalam dunia pemerintahan, yakni di lima kepemimpinan presiden. Mulai dari Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Megawati, dan Jokowi.
Ia menyampaikan sejumlah alasan dirinya mendukung Prabowo, ketika mendampingi calon presiden (capres) nomor urut 2 tersebut bersilaturahmi dengan warga Langowan di Lapangan Schwarz, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Alasan pertama, seseorang pantas dan bisa menjadi presiden, kata Wiranto, karena sudah selesai dengan urusan-urusan berkaitan dirinya sendiri. Menurutnya, hal tersebut ada di sosok Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Nyanyi 'Sio Mama' Bareng Wiranto di Kampung Halaman: Penghormatan untuk Ibu Saya
"Pak Prabowo mengatakan saya akan mewakafkan sisa hidup saya untuk Republik Indonesia. Itu Pak Prabowo, betul nggak? Betul kan?" kata Wiranto, Senin (5/2/2024).
"Jadi beliau sudah selesai dengan dirinya. Sudah dapat harta dari Tuhan, dapat kehormatan dari Republik Indonesia, tinggal mengabdi. Sisa hidupnya hanya untuk negeri," sambung Wiranto.
Pengetahuan Geopolitik
Menurutnya, seorang presiden juga harus memiliki pengetahuan tentang geopolitik, tak hanya politik dalam negeri saja. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo diyakini Wiranto memiliki pengetahuan tersebut.
Alasan ketiga, sosok yang diyakini akan mampu dan bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan pemimpin terdahulu.
Baca Juga: Prabowo Subianto Janji Bangun Sekolah Unggulan di Minahasa Kampung Halaman Ibunya
"Yang keempat harus bisa joget," kata Wiranto menyampaikan alasan keempat.
Ia lantas memberikan penjelasn mengapa bisa joget menjadi salah satu alasan dirinya mendukung Prabowo sebagai presiden ke depan.
"Jangan main-main. Ada capres mengatakan presiden kok cuma joget, bukan, presiden yang bisa joget adalah menghormati budaya kita."
"Dari Aceh sampai Papua, semua suku punya joget tahu nggak? Harus kita hormati, kita pupuk, kita pelihara, dan presiden yang suka joget siapa?" tanya Wiranto yang dijawab dengan seruan 'Prabowo' dari pendukung.
Alasan kelima, lantaran Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari kalangan muda.
Menurutnya ke depan negara-negara di dunia akan didominasi anak muda, lantaran anak muda sudah lebih cerdas serta terdidik.
"Ada kesempatan untuk belajar banyak sekali dan Pak Prabowo tahu ke depan nanti anak muda yang akan mengambil alih kepemimpinan nasional," ujar Wiranto.
Nyanyi Tanda Hormat untuk Ibu
Sebelumnya diberitakan, Wiranto turun gunung mendampingi Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat di kampung halaman ibundanya di Lapangan Schwarz, Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin sore.
Keduanya hadir dalam acara silaturahmi bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman.
Wiranto bahkan turut menemani Prabowo bernyanyi untuk mengenang tanah kelahiran sang ibu, yakni Dora Marie Siregar. Sebelum menyapa warga di Langowan, Prabowo sudah lebih dulu melakukam ziarah ke makam ibunya.
Usai mendengar Wiranto orasi dan bernyangi, Prabowo saat itu berkeinginan juga membawakan lagu 'Sio Mama'. Lagu itu ia persembahkan sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang Dora.
"Saya ingin bernyanyi 'Sio Mama' sebagai bentuk penghormatan kepada ibu saya," kata Prabowo, Senin (5/2/2024).
Nyanyian Wiranto dan Prabowo itu membuat masyarakat dan pendukung yang hadir ikut berdendang bersama. Tak hanya membawakan lagu 'Sio Mama', keduanya berlanjut menyayikan lagu 'O Ina Ni Keke' dan 'Si Patokaan'.