Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan berjanji membangun universitas di Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Usai tampil di acara debat capres kelima, ia langsung pergi ke Manado, kemudian meneruskan dengan helikopter untuk sampai di Kotamobagu.
"Saya menemukan orang-orang yang menginginkan perubahan untuk Indonesia Raya. Apakah ada yang bayaran di sini, mana tangannya? Ada yang bayaran di sini?" tanya Anies, dalam orasi di kampanye akbar di Lapangan Molinow, Kotamobagu, Senin (5/2/2024).
Anies menegaskan, ia ingin melihat Indonesia yang adil dan makmur untuk semua.
Dalam debat capres semalam Anies mengatakan masalah terbesar di republik ini adalah ketimpangan. Dia bilang, banyak anak hebat, dengan kemampuan tinggi tapi mempunyai kesempatan kecil.
Persoalannya, kata dia, bukan mereka tidak mampu dalam hal perekonomian.
Baca Juga: Dulu Ledek Anies Habis-habisan, Nikita Mirzani Kini Merasa Dikucilkan di Kubu Prabowo?
"Tapi kesempatannya kecil. bukan tidak mampu, bukan soal kemampuan, ini soal kesempatan. kalau kemampuan ada tanpa kesempatan menimbulkan frustrasi," ujar Anies.
Anies mengutip Caleg DPR RI dari Partai NasDem Dapil Kotamobagu, Tatong Bara yang mengatakan anak-anak di wilayahnya selepas SMA memiliki kemampuan tinggi tapi tidak mempunyai kesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Anies mempertanyakan apakah hal ini perlu dilanjutkan. Dia menjelaskan solusinya adalah perubahan.
"Insya Allah kita bangun universitas di sini (Kotamobagu), supaya anak-anak di sini dapat kesempatan bisa sekolah vokasi, bisa sekolah akademi tapi mereka akan bisa mendapat pendidikan tanpa harus pergi meninggalkan kampung halaman jauh-jauh," kata Anies.
Ia menyebut, kalau anak-anak pergi sekolah ke tempat jauh, maka akan membutuhkan biaya besar. Anak-anak yang datang dari keluarga tak mampu kata dia akan sulit kuliah.
Baca Juga: Arie Kriting Puji Abdur dan David yang Dukung AMIN: Bukan Pendukung Bayaran
"Betul tidak? Kalau dibangun di tempat yang dekat rumahnya dengan biaya terjangkau, maka siapa saja bisa mengenyam pendidikan tinggi. Kami ingin agar ada kesetaraan pembangunan," ujar dia.