Suara.com - H-9 jelang 14 Februari 2024, hari pencoblosan Pemilu dan Pilpres 2024, hasil survei dari lembaga survei ARCHI menunjukkan paslon nomor 1, Anies-Muhaimin (AMIN) tunjukkan elektabilitas meningkat.
Dari hasil survei ARCHI pada periode 26 Januari hingga 1 Februari 2024, elektabilitas AMIN terus mengalami peningkatan. Hal berbeda justru didapat oleh paslon nomor 2, Prabowo-Gibran.
Menurut Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma, AMIN mengalami kenaikan dari survei sebelumnya sebesar 33,61 persen dan sekarang menjadi 37,63 persen, sedangkan Prabowo-Gibran sebelumnya mencapai 45,9 persen, tetapi kini berada di angka 44,85 persen.
"Prabowo-Gibran tetap memimpin dengan elektabilitas 44,85 persen, disusul pasangan Anies-Muhaimin dengan jumlah 37,63 persen, dan Ganjar-Mahfud 15,95 persen," kata Hadi Kusuma seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, dalam survei ini responden diberikan pertanyaan terkait 'Saat berada di bilik suara, siapakah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang anda pilih.'
Sementara hasil survei menunjukkan yang tidak memilih atau golput berjumlah 0,19 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 1,39 persen.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa survei dilakukan bagi warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun atau sudah menikah dengan total 2.400 responden di 38 provinsi seluruh Indonesia.
Ia menambahkan, survei tersebut menggunakan metode Stratified Multistage Random Sampling dengan tingkat margin of error sekitar 2 persen dan tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Bunda Corla, Sindir Anies Baswedan dan Pola Asuh Ibu
Anies Baswedan di debat terakhir
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dianggap sangat menguasai salah satu materi debat terakhir Pilpres 2024, yakni masalah pendidikan. Menurut Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Anies di debat terakhir mampu tunjukkan kemampuan terbaik membicarakan soal pendidikan.
Menurut Syaikhu, sosok Anies yang berlatar belakang seorang pendidik sangat paham dan mengerti kondisi pendidikan di Indonesia. Anies tambah eks wakil wali kota Bekasi itu, pendidikan ada kunci mencerdaskan bangsa.
"Anies Baswedan adalah seorang pendidik yang memiliki latar belakang sebagai Menteri Pendidikan. Beliau sangat paham bahwa pendidik adalah kunci untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Lebih lanjut katanya, Anies tidak pelit untuk bicara soal investasi pendidikan. Karena fokus perjuangan Anies untuk masalah pendidikan, salah satunya persoalan gaji layak untuk guru.
Baca Juga: Prabowo Tanyakan Programnya ke Ganjar dan Anies, Pakar: Populisme yang Diadu
Syaikhu menilai Anies fokus pada sektor pendidikan, khususnya kesejahteraan guru dan tenaga pendidik.
"Anies juga sangat peduli dengan kesejahteraan pendidik, agar mereka bisa konsentrasi mendidik," ungkapnya.
Dia pun mengapresiasi gagasan Anies yang menganggap pengeluaran di bidang pendidikan sebagai investasi, bukan sebagai biaya.
Menurutnya, hal itu menunjukkan komitmen Anies dalam mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
"Anies tidak pelit bicara tentang investasi di bidang pendidikan. Beliau berani mengatakan bahwa negara harus memberikan yang adil untuk guru, bukan yang seminim mungkin. Beliau ingin guru mendapatkan gaji yang layak, fasilitas yang memadai, dan perlindungan yang optimal," tegasnya.