Suara.com - Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud pede, pasangan nomor urut 3 dapat meraup suara mayoritas Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Saya yakin, dari TPN juga masyarakat akan bersuara pada tanggal 14 Februari nanti. Mereka akan menggunakan hak pilihnya itu untuk condong ke nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Dan kita melihat trennya juga terus naik," kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Ratu Dewi Nabilla Fatma Sentika di Tangerang Selatan, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, jika dilihat dari beberapa survei peminat pasangan Ganjar-Mahfud setiap bulannya terus mengalami peningkatan secara positif. Dimana, tren pemilih dari kelompok milenial hingga gen Z condong memilih calon presiden dari nomor urut 3.
Hal tersebut, lanjut dia, merupakan bentuk keoptimisan masyarakat khususnya kalangan anak muda dalam mempercayai kepemimpinan Ganjar-Mahfud untuk Indonesia lebih baik.
Baca Juga: Ada Manuver Asing Jegal Gerakan Boikot Israel, 3 Paslon Wajib Lakukan Ini
"Dari yang kita lihat itu trennya terus meningkat dari bulan Januari hingga saat ini tren itu ke Ganjar-Mahfud selalu positif. Dan banyak dari mereka (milenial dan gen Z) antusias untuk menunggu program Ganjar-Mahfud segera dilaksanakan," ungkapnya.
Ia menambahkan, keyakinan pemilih anak muda untuk mendukung Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden, yaitu atas adanya program penyerapan 17 juta lapangan pekerjaan. Kendati, diyakini akan mendapatkan banyak dukungan dari pemilih pemula.
"Dari ketiga pasangan yang ada pasangan nomor urut 3 lebih besar dan fokus pada penanganan pengangguran," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasang capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 pada 13 Desember 2023.
Hasil pengundian nomor urut sehari berselang menetapkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU RI menetapkan jadwal pelaksanaan debat kelima capres Pemilu 2024 pada 4 Februari 2024, dengan tema tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, SDM dan inklusi. (Sumber: Antara)