Solusi Prabowo untuk Gempuran Impor Ponsel di Debat Kelima Pilpres 2024

Minggu, 04 Februari 2024 | 20:36 WIB
Solusi Prabowo untuk Gempuran Impor Ponsel di Debat Kelima Pilpres 2024
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto memberikan pemaparan saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kembali berbicara mengenai solusi dalam debat kelima Pilpres 2024.

Hal itu disinggung Prabowo menanggapi jawaban Anies Baswedan atas pertanyaan mengenai sub tema teknologi informasi dalam debat calon presiden.

Baca Juga:

Fahri Hamzah Soroti Ramai Gerakan Petisi Kampus: Pelaku Utamanya Di 03

Baca Juga: Paparan Visi Misi Prabowo di Debat Final: Makanan Begizi, Rumah Sakit Modern, Gaji Guru, dan Tiga Juta Rumah

Gaya Selvi Ananda Kampanye di Pasar Kemiri Depok Disorot: Mbokya Dibeliin Sepatu Mas Gibran

Muncul Gerakan Akademisi Tandingan yang Kritik Jokowi, Dua Tokoh Ini Kuliti Latar Belakangnya: Ngaku Dosen UI Ternyata

Pertanyaan tersebut terkait kedaulatan teknologi informasi. Panelis sebelumnya menyinggung soal impor ponsel yang mencapai puluhan triliun rupiah, padahal investasi pabriknya hanya setengah triliun rupiah.

"Kalau saya selalu solutif dan tindakan. Kalau memang hanya setengah triliun, perlu kehendak politik, ya bangun itu pabrik segera, jadi itu pertama," kata Prabowo, Minggu (4/2/2024).

Kedua, menurut Prabowo masalah teknologi tidak terlepas dari sumber daya manusia. Perlu pendidikan yang lebih banyak untuk anak-anak di bidang sains, teknologi, engineering, mathematics.

Baca Juga: Puji Seruan Megawati Agar TNI-Polri Netral, Andi Arief: Tapi BIN Juga Harus Diingatkan

"Ini sangat mutlak, baru kita bisa bersaing. Kalau kita tidak punya awaknya bagaimana?" kata Prabowo.

Prabowo lantas bicara mengenai programnya memberikan beasiswa, mulai dari 10.000 kedokteran, 10.000 di bidang sains, teknologi, engineering, dan mathematics

"Kita ambil yang terpintar dari Indonesia, kita kirim ke luar negeri, kita bangun fakultas-fakultas STEM yang lebih banyak lagi di Indonesia baru kita rebut teknologi saudara-saudara. Dan yang penting kehendak politik, ya bangun pabrik itu. Saya kira itu saja," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI