Suara.com - Pasangan capres-cawapres nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir di dalam debat final Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) mengenakan Jaket Varsity (Universitas) berwarna kombinasi hitam dan putih, yang bertuliskan 21 Program Unggulan Ganjar-Mahfud.
Berdasarkan pantauan Suara.com, sebelumnya Ganjar dan Mahfud berangkat ke lokasi debat hanya memakai kemeja. Ganjar dengan warna hitam dan Mahfud warna putih.
Baca Juga:
Fahri Hamzah Soroti Ramai Gerakan Petisi Kampus: Pelaku Utamanya Di 03
Baca Juga: Debat Terakhir Capres, Ganjar-Mahfud MD Pakai Varsity Jaket Tas Tes
Gaya Selvi Ananda Kampanye di Pasar Kemiri Depok Disorot: Mbokya Dibeliin Sepatu Mas Gibran
Namun dalam podium debat Ganjar tampak beda tampilan. Ia tampak terlihat mengenakan pakaian jaket varsity.
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan, mengenakan jaket ala universitas adalah wujud apresiasi Ganjar-Mahfud pada gelombang pernyataan sikap, yang diungkapkan para rektor, guru besar, dosen dari berbagai perguruan tinggi ternama, yang mendukung upaya bersama menjaga demokrasi, serta menegakkan etika dan moral dalam berpolitik.
Selain sebagai wujud apresiasi, sama seperti busana-busana debat sebelumnya, kali ini juga erat kaitannya dengan tema debat.
Baca Juga: Akan Debat Soal Teknologi, Ganjar Pranowo Diyakini Bakal Unggul dengan Program Zero Blank Spot
“Mengenakan jaket varsity yang khas mahasiswa itu memberikan penjiwaan lebih pada Mas Ganjar, karena pada tema debat pamungkas ini, Mas Ganjar akan banyak membahas tentang masa depan sumber daya manusia (SDM), masa depan anak muda generasi penerus kita,” kata Karaniya.
Tema debat kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Selain itu, Karaniya juga mengatakan, jaket varsity merupakan simbol prestasi, kehormatan, dan semangat tim. Dengan memakainya, Ganjar-Mahfud ingin menginspirasi masyarakat arti pentingnya kerja keras, dedikasi, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
Jaket yang dikenakan paslon nomor urut 3 itu dibuat oleh jenama asal Kota Bandung, Raw Type Riot.
“Ini merupakan sebuah pilihan yang tak hanya soal gaya, juga komitmen pada karya anak bangsa. Karena Raw Type Riot ini ide kreasinya muncul dari mahasiswa di asrama kampus,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Karaniya, pemilihan jaket varsity Raw Type Riot menjadi bagian integral dari visi Ganjar-Mahfud untuk memajukan ekonomi kreatif dan memberikan peluang bagi para pelaku usaha di dalam negeri.
Sejumlah program unggulan Ganjar-Mahfud juga tertera pada jaket itu dalam bentuk patch. Jika pada debat-debat sebelumnya patch menampilkan program bertema pertahanan dan lingkungan, maka pada debat kali ini, program yang ditampilkan adalah 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana, 1 Desa 1, Faskes, 1 Nakes, Bansos Pasti, Internet Gratis, dan lain sebagainya yang terkait tema debat.
Sedangkan sepatu, kata Karaniya, Ganjar-Mahfud mengenakan jenama lokal asal Bandung, Marque. “Sepatu buatan jenama lokal Marquee ini juga merupakan simbol ajakan bagi masyarakat untuk melangkah bersama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, seiring semangat inovasi dan dedikasi anak bangsa.
Sementara itu, para pendukung Ganjar-Mahfud yang hadir dalam debat kelima mengenakan kaos raglan bergambar ilustrasi-ilustrasi Ganjar-Mahfud. Kaos raglan dengan potongan berbeda warna pada lengan ini punya sejarah yang menarik. Kaos ini berkaitan erat dengan dunia kampus, karena sering dipergunakan oleh tim baseball atau kasti di kampus-kampus.
Kaos raglan para pendukung Ganjar-Mahfud bergambarkan ilustrasi-ilustrasi program, kampanye-kampanye, hingga karya seni dari lagu kampanye ‘S3mut hitam’ yang sudah tersebar luas. Keberagaman kaos ini juga melambangkan semangat kebhinekaan yang dibawa Ganjar-Mahfud sekaligus pendukungnya