Suara.com - Calon Wakil Presiden atau cawapres nomor urut 3 Mahfud MD resmi mundur dari jabatan sebagai menteri dari kabinet Joko Widodo (Jokowi). Pilihan mundur sebagai menteri ini, dinilai Menteri Bahlil Lahadalia sebagai bagian dari pilihan politik dari masing-masing warga negara.
Menurut menteri asal Maluku ini, pilihan mundur dari kabinet Jokowi ialah hal yang biasa. Bahkan menteri dari Maluku ini menegaskan jika pilihan mundur dari kabinet karena maju sebagai cawapres bukan hal yang luar biasa.
"Itu hal biasa, bukan hal luar biasa dan itu hak politik, yang harus dihargai," ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia sebelum menghadiri debat Pilpres yang digelar KPU, Minggu (4/2/2023).
Ia pun menekankan jika pilihan politik ini menjadi pilihan sebagai warga bernegara. "Dan itu hak politik dan harus dihargai," ujar Bahlil.
Kemudian Bahlil mengungkapkan bagaimana hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Mahfud MD.
"Dan alhamdulilah, hubungan politik pak Jokowi dan Mahfud, juga baik-baik saja," ujar menteri Bahlil memastikan.
Dia pun menyamakan makna hak politik yang melekat di Mahfud MD dengan pilihan para guru besar menyampaikan aspirasinya.
"Itu juga hak politik bagian dari demokrasi, menghargai setiap pendapat orang dalam menyampaikan pendapatnya," ucap Bahlil menjelaskan.