Suara.com - Pengamat politik Hendri Satrio menanggapi kabar situasi yang memanas di Kabinet Indonesia Maju setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keberpihakannya kepada salah satu pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Menurut dia, panasnya situasi kabinet Jokowi merupakan hal yang wajar. Terlebih, setelah sejumlah menteri seperi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Tohir, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Bisa jadi deklarasi untuk 02 itu sebenarnya deklarasi untuk Pak Jokowi tuh, karena memang menurut saya, 02 itu elektabilitasnya yang ngasih Jokowi dan Prabowo," kata Hendri kepada Suara.com, Minggu (4/2/2024).
Dia menilai situasi kabinet yang memanas bisa jadi disebabkan oleh sikap Jokowi yang membuat kubu sendiri di tengah kabinet yang terdiri dari menteri-menteri multipartai.
Baca Juga: Kabinet Jokowi Kian 'Panas', Erick Thohir Minta Menteri yang Tak Nyaman Tidak Curhat ke Publik
"Kan presiden membuat kubu sendiri karena anaknya ada di dalam kompetisi, maka otomatis dia dukung anaknya sementara kabinet kan menteri-menterinya berasal dari multipartai, pasti ada yang tidak nyaman bila partainya berbeda pilihan dengan Pak Jokowi," tutur pria yang karib disapa Hensat itu.
Namun, dia menduga pemecatan menteri-menteri yang tak sejalan dengan Jokowi juga bukan hal mudah untuk dilakukan. Sebab, hal itu dinilai berpotensi melemahkan posisi Jokowi di legislatif.
"Kalau posisi dia lemah di legislatif, pemakzulannya bisa jalan. jadi emg harus hati-hati," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut memanaskan situasi kabinet juga menunjukkan masih ada menteri-menteri yang tidak manut kepada Jokowi dalam hal pilihan politik karena loyalitas mereka terhadap partai politik, demokrasi, dan etika politik.
Sekadar informasi, kabinet Jokowi dikabarkan memanas dengan wacana mundurnya sejumlah menteri jelang Pemilu 2024. Hal itu dibantah oleh Jokowi yang menyebut Kabinet Indonesia Maju baik-baik saja setelah Mahfud MD resign sebagai Menko Polhukam.
“Kabinet biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja, nggak ada masalah. Yang kerja ya kerja, yang kunjungan ke daerah, ya kunjungan ke daerah, saya pun sama,” ucap Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).