Jelang Debat Pilpres Terakhir, Prabowo-Gibran Tekankan Pemerataan Pendidikan

Minggu, 04 Februari 2024 | 13:17 WIB
Jelang Debat Pilpres Terakhir, Prabowo-Gibran Tekankan Pemerataan Pendidikan
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku setuju dengan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengenai pentingkan kehendak politik. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang Debat Pilpres terakhir yang salah satunya membahas pendidikan, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki komitmen khusus pada pemeretaaan pendidikan di Indonesia. Ini sudah menjadi prioritas utama Prabowo Subianto sebagai Menhan dan akan dilanjutkan saat menjadi Presiden nanti.

"Pembangunan pendidikan yang merata diperlukan untuk mempersiapkan kualitas SDM menuju bonus demografi dan Indonesia emas. Ini tidak bisa main-main, jika kita sampai gagal mempersiapkan (pendidikan) hari ini, bonus demografi justru menjadi beban demografi,” jelas Budisatrio di Jakarta, Minggu, (3/2/2024).

Budisatrio kemudian menjelaskan lebih lanjut program-program yang sudah disiapkan oleh Prabowo Gibran untuk menuntaskan misi tersebut. Mulai dari ketimpangan infrastruktur, makan siang gratis, akses pendidikan bagi keluarga tak mampu sampai pada anggaran pendidikan, dana abadi pesantren.

“Untuk pemerataan infrastruktur, Prabowo Gibran akan membangun sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten di Indonesia. Kemudian juga sekolah-sekolah yang rusak akan direnovasi. Ini masalah yang dialami oleh masyarakat di daerah, sekolah berkualitas nanti tak perlu jauh-jauh ke kabupaten atau provinsi lain,” jelasnya.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dinilai Ada Sisi Sosial dan Ekonomi

Program Makan Siang dan Susu Gratis, lanjut Budisatrio, juga ditujukan sebagai investasi agar anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama.

“Riset menunjukkan 27% anak Indonesia berangkat ke sekolah dengan perut kosong. Bahkan di perkotaan yang padat pemukiman lebih banyak lagi, mencapai 40-50%. Kalaupun jajan di sekolah, gizinya juga tidak terjamin,” urainya.

“Program makan siang dan susu gratis akan membantu meningkatkan potensi akademis dan konsentrasi. Ini akan mengurangi ketimpangan antara anak keluarga mampu dengan tidak. Secara riset internasional, cara ini sudah terbukti,” lanjut Budisatrio.

Untuk menjamin pendidikan yang bisa mengakses kelas bawah, anak petani dan nelayan juga akan diberikan perhatian khusus berupa beasiswa.

“Di visi misi disebutkan khusus, beasiswa untuk para putra dan putri petani, nelayan, guru dan buruh akan diberikan beasiswa sampai pendidikan tinggi. Dan ini bukan hanya sampai sarjana, sampai doktoral pun jika berpotensi akan mendapatkan beasiswa dari negara. Ini untuk mengangkat derajat petani dan nelayan kita,” kata Budisatrio.

Baca Juga: Bela Prabowo, Erick Tohir Tegaskan Food Estate Keharusan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menjelaskan, bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ada saat ini akan dilanjutkan dan diperluas cakupannya.

“Jumlah penerima akan ditingkatkan. KIP juga akan menyasar pada kualitas pengajar, pendidik dan murid, serta memperluas cakupan program ini sampai ke perguruan tinggi,” ucapnya.

Sederet program untuk pemerataan pendidikan ini memang menjadi prioritas utama bagi Prabowo Gibran. Sosok Prabowo Subianto sendiri menurut Budisatrio adalah salah satu tokoh yang selalu mengambil tindakan nyata dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

“Beliau selalu bicara mengenai memajukan anak bangsa. Sebagai Menhan justru banyak menyentuh sektor pendidikan dalam konteks pertahanan, membangun dua politeknik dan membuka 4 fakultas baru serta program S1 di Unhan. Dan itu ditujukan kepada masyarakat kurang mampu.” pungkas Budisatrio.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI