Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dinilai Ada Sisi Sosial dan Ekonomi

Sabtu, 03 Februari 2024 | 20:50 WIB
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dinilai Ada Sisi Sosial dan Ekonomi
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat Debat Capres-Cawapres Keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Indonesia Food Security Review (IFSR) Dian Yunita mengungkapkan dampak dari program makan siang gratis untuk pelajar dan santri yang diinisiasi pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut peneliti pendukung Paslon 02 ini, program tersebut tidak hanya dalam hal pemenuhan nutrisi bagi anak, tetapi juga peningkatan nilai ekonomi.

“Tidak hanya penguatan nutrisi tapi juga ada sisi sosial dan ekonomi yang turut terangkat,” kata Dian di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).

Lebih lanjut, dia menjelaskan adopsi makan siang gratis di sekolah di Indonesia masih kurang dari 1 persen. Namun, lanjut dia, penerapannya masih terbatas di sekolah-sekolah swasta dan pondok pesantren yang memang sudah menyediakan makan siang gratis bagi siswa dan santrinya.

Baca Juga: Prabowo Dapat Nilai 11 dari 100, PSI Minta Capres Tak Saling Nilai Saat Debat Besok

“World Food Programme, badan di bawah PNB mengungkapkan program makan siang di sekolah semestinya menjadi investasi yang paling berharga yang bisa dilakukan oleh pemerintah,” ujar Dian.

Pada kesempatan yang sama, pakar nutrisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ikeu Tanziha menyebut program makan siang gratis ini juga penting karena Indonesia akan menikmati bonus demografi dan peluang menjadi negara dengan peringkat keempat perekonomian global di 2045.

Sayangnya, Ikeu menilai Indonesia mengalami stunting yang cukup tinggi. Pada 2023, tambah dia, data menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia berkisar 22 persen atau melampaui target nasional yakni 14 persen.

“Jadi apapun programnya yang untuk bisa meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat itu sangat baik,” ucap Ikeu.

Ikeu menambahkan bahwa memberikan makan siang gratis di sekolah merupakan intervensi terbaik yang bisa dilakukan negara untuk pemenuhan gizi anak. 

Baca Juga: Banyak Komisaris BUMN Resign Usai Dukung Capres-Cawapres, Kenapa Erick Thohir Tak Mundur?

"Dengan adanya makan siang di sekolah akan sangat bagus karena targetnya jelas, semua terima sesuai dengan apa yang harus dimakan," tandas dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI