Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor 03 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato di hadapan ribuan pendukungnya, pada acara Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Ganjar berpidato hingga berapi-api di hadapan rubuan pendukungnya. Dia menyampaikan bahwa sudah mengunjungi 315 titik saat berkeliling kampanye di seluruh Indonesia.
"315 titik yang Ganjar-Mahfud datangi, Pak Mahfud bersama saya berkeliling seluruh Indonesia, untuk apa? untuk lebih mendengarkan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Pesan Megawati pada Jenderal-Jenderal Suka Intimidasi: Nanti Pensiun juga Makan di Warteg
Ganjar juga menyampaikan sebuah kenangan manis dan pahit saat tidur di rumah warga hingga berkunjung ke pasar-pasar seluruh Indonesia.
Saat itu kata dia, banyak masyarakat yang mengeluh soal harga sembako salah satunya beras yang hingga saat ini belum turun-turun.
"Kami tidur di rumah warga, kami masuk ke pasar-pasar, kami ngobrol bersama mereka, beberapa mereka menyampaikan, ibu-ibu menyampaikan harga beras Rp15 ribu sampai Rp18 ribu dan tidak turun-turun," akunya.
Dia juga mengakui, banyak masyarakat mengaku kesulitan mencari pekerjaan hingga saat ini.
Bahkan, sampai banyak masyarakat melakukan sogokan agar bisa bekerja.
Baca Juga: Megawati Singgung Kasus Aiman di Konser Salam Metal: Enak Aja Anak Orang Dipanggil Polisi
"Bahkan harus nyogok bisa masuk pekerjaan, yang kami inginkan, betul?. Kami juga mendengarkan perempuan yang menyandang disabilitas, apakah kami bisa mendapatkan akses yang sama?, dan setara agar kami bisa berjuang," ucapnya.
Sebelumnya, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan pernyataan keras atas adanya ancaman intimdasi pada perpolitikan saat ini.
Karena itu, ia mengajak seluruh pendukung pasangan calon atau paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD agar jangan takut pada intimdasi.
Dalam orasi poitiknya, Megawati meminta agar aparat pemerintah, terutama TNI, Polri dan ASN jangan lagi mengintimidasi rakyat.
Megawati mengingatkan agar intimidasi sebaiknya sudah tidak dilakukan saat ini.
"Hai polisi jangan lagi intimdasi rakyat ku," ujar Megawati.
Tidak hanya polisi, Megawati pun mengingatkan kalangan TNI," Hai, TNI jangan lagi intimidasi rakyatku," sambung Megawati.
Presiden RI ke lima ini pun sempat mencontohkan kasus Aiman."Enak aja anak orang dipanggil-panggil," sambung Megawati.
Disebutkan Megawati, jika PDIP ialah partai yang sah dan diakui di negara Indonesia. "Saya ingatkan pada polisi, TNI, ASN, jangan lagi-lagi, mulai hari ini, jangan lagi (intimidasi) rakyatku," ujar Megawati memastikan jika dirinya tidak pernah takut pada aparat negara.
"Enak saja, anak-anak saya mau dibegitukan," kata Mega yang menyatakan intimidasi terjadi karena ada lawan yang takut kalah,
Bahkan Megawati memastik di lokasi kampanye ada aparat kepolisian. "Jadi polisi jangan ada polisi baik, jangan ada polisi jahat" ujarnya kemudian.