Suara.com - Mahasiswa bernama Almas Tsaqibbirru Re A alias Almas Tsaqib kini mengambil aksi 'balas dendam' ke sosok cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui, Almas adalah sosok mahasiswa yang turut melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan minimal usia capres-cawapres.
Almas melalui kuasa hukumnya menyampaikan bahwa Gibran turut diuntungan dengan hasil sidang gugatan usia capres-cawapres tersebut.
Almas menilai Gibran bisa melenggang ke Pilpres 2024 meski belum berumur 40 tahun berkat gugatannya yang dikabulkan MK. Namun Almas kini justru berbalik menggugat Gibran lantaran tuduhan wanprestasi yang dilakukan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Baca Juga: Menang Wanprestasi Lawan Gibran, Almas Tsaqibbirru Punya Rencana Mulia untuk Warga Solo, Apa Itu?
Lantas, seperti apa aksi Almas menuntaskan dendamnya? Apa yang mendasari dirinya kini berubah sikap ke sosok Gibran?
Almas gugat Gibran Rp 10 juta: Gegara tak berterima kasih
Almas diketahui telah melayangkan gugatan terhadap Gibran Rakabuming Raka ke Pengadilan Negeri Surakarta pada Senin (29/1/2024) atas tudingan wanprestasi. Gugatan tersebut kini telah diterima pihak pengadilan dengan nomor 25/Pdt.G/2024/PN Skt.
Mahasiswa asal Kota Solo tersebut menilai Gibran tak pernah menyampaikan rasa terima kasih terhadap jasanya telah ikut serta menggugat MK.
Almas menyayangkan Gibran tak berterima kasih meski telah dipermudah jalannya menuju Pilpres 2024. Bukan main, Almas juga menuntut sebesar Rp10 juta sebagai ganti rugi.
Baca Juga: Ria Ricis Gagal, Dicari Orang yang Bisa Bikin Gibran Ketawa Ngakak: Pipimu Loh Mas
"Penggugat (Almas) tidak mendapat apresiasi dari pihak Tergugat (Gibran)," beber kuasa hukum Almas kala ditemui usai melayangkan gugatan, Senin (29/1/2024).
Sikap Gibran berbeda jauh dengan kampus tempat Almas menimba ilmu.
Kampus Almas diketahui telah menawarkan beasiswa kepadanya usai menunjukkan keberaniannya menggugat MK.
Almas gugat MK dengan biaya sendiri
Pihak Almas kini menuntut itikad baik dari pihak Gibran Rakabuming Raka untuk menunjukkan apresiasi.
Terlebih, Almas telah menggelontorkan Rp10 juta sebagai modal untuk dirinya melayangkan gugatan ke MK demi Gibran.
Almas akhirnya menginginkan Gibran untuk membayar ganti rugi modal gugatan tersebut.
Terhitung, Almas dan kuasa hukumnya memberi waktu 14 hari kepada Gibran jika gugatan wanprestasi tersebut disetujui oleh Pengadilan Negeri Surakarta.
Menariknya, Almas tak ingin memanfaatkan uang tersebut untuk kebutuhan pribadi. Ia ingin uang tersebut disalurkan ke panti asuhan di penjuru Kota Solo.
"Menghukum Tergugat membayar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) kepada Penggugat secara tunai dan seketika dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap yang langsung dibayarkan/disalurkan ke satu Panti Asuhan yang berada/berdomisili di Surakarta," bunyi salah satu poin gugatan Almas.
Almas juga ingin Gibran menggelar konferensi pers terbuka untuk mengungkapkan apresiasinya.
"Menghukum Tergugat untuk menyampaikan pernyataan Terima Kasih kepada Penggugat melalui media pers dalam bentuk Jumpa Pers," bunyi poin lainnya.
Kontributor : Armand Ilham