Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, berharap keteladanan yang ditunjukan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD dengan mundur sebagai Menko Polhukam bisa diikuti oleh calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mundur sebagai Menhan.
Hasto awalnya mengungkit apa yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Soeharto dimana menteri-menteri mengundurkan diri justru terjadi situasi krisis politik hingga akhirnya Soeharto didesak mundur.
Menurutnya, hal itu lah menjadi pencermatan pihaknya termasuk Mahfud memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
"Keputusan diambil dengan suatu niat baik dan itu yang telah dilakukan oleh prof Mahfud. Semoga keteladanan integritas dari Prof Mahfud dapat menular termasuk ke Pak Prabowo," kata Hasto dalam konferensi persnya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).
Namun ia menyindir Prabowo, tidak akan rela melepaskan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan lantaran merasa sayang dengan anggaran yang besar.
"Sehingga meskipun di dana anggarannya besar sekali. Jadi rasanya kalau mundur dengan anggaran besar itu sayang," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, sikap yang diambil Mahfud MD untuk mundur dari jabatan di kabinet pemerintahan merupakan sikap yang gentlemen.
"Tetapi ini merupakan suatu sikap yang gentleman meskipun bagi PDIP ketika kami menyuarakan kebenaran begitu banyak tekanan-tekanan hukum," pungkasnya.
Mundur dari Kabinet Jokowi
Baca Juga: Cek Gelombang Prabowo-Gibran Satu Putaran, Respons Publik Hingga Survei LSI Jadi Acuan?
Sebelumnya, Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD secara resmi bakal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Ia menyampaikan, hal ini sebagai bagian dari etikanya.
Hal itu disampaikan Mahfud melalui live streaming di sela-sela kunjungannya di Lampung Tengah, Rabu (31/1/2024).
Ia mengatakan, bahwa dirinya akan bertemu dengan Presiden kemungkinan pada Kamis esok untuk memberikan surat pengunduran dirinya.
"Saya akan pamit baik-baik dan saya akan sampaikan surat ini beigtu saya diterima dijadwalkan bertemu presiden. Presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis, saya juga baru akan pulang Kamis. Mudah-mudahan secepat kami tiba di jakarta secepat pula kami bertemu," kata Mahfud.
Ia menyampaikan, pengunduran dirinya dengan menyampaikan surat bertemu Jokowi itu adalah bagian dari etikanya.
"Kenapa, kami sekali lagi kami harus tidak boleh tinggal gelanggang, yaitu tadi karena etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral, etika itu adalah ekspresi dari kejujuran, etika itu adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan, dan kesantunan budaya. nah itulah etika," tuturnya.
Ia mengaku baru akan berbicara panjang lebar usai dirinya bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan surat pengunduran diri tersebut.