Mundur dari Kabinet Jokowi Bentuk Protes Mahfud MD, TPN: Kritik Moral ke Penguasa!

Rabu, 31 Januari 2024 | 17:04 WIB
Mundur dari Kabinet Jokowi Bentuk Protes Mahfud MD, TPN: Kritik Moral ke Penguasa!
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersama dengan Tim PPHAM menyerahkan laporan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023). (YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra menyampaikan, jika langkah yang diambil Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam itu merupakan bagian kritik moral.

Kritik moral yang dimaksud menurutnya, lantaran sebagai protes bagaimana adanya penyalahgunaan fasilitas negara secara terang benderang untuk mendukung paslon tertentu.

Mahfud MD klarifikasi soal pernyataannya 'Ibu lahirkan anak tak berakhlak itu dosa' dipelintir. (IG)
Mahfud MD klarifikasi soal pernyataannya 'Ibu lahirkan anak tak berakhlak itu dosa' dipelintir. (IG)

"Waktu di Semarang saya kebetulan mendampingi Prof Mahfud. waktu itu disampaikan secara langsung oleh beliau bahwa ini merupakan kritik moral," kata Karaniya dalam konferensi persnya di Media Center Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Pamit ke Jokowi Besok, Mahfud MD: Gak Boleh Tinggal Gelanggang Colong Playu, Itu Etika!

Respons Prabowo soal Mahfud Mundur dari Kabinet

"Protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara disalahgunakan secara sangat terbuka, sangat telanjang, sangat terang benderang, untuk mendukung paslon tertentu, itu yang mendorong Prof Mahfud untuk kemudian sampai ke titik ini," sambungnya.

Apalagi, kata dia, semakin ironis adanya pernyataan jika Presiden atau pejabat negara boleh berkampanye dan memihak.

"Yang secara tidak langsung mengimplikasikan bahwa dengan demikian maka firewall antara kekuasaan, fasilitas negara, dan aparat negara, untuk menjamin keberlangsungan dari pemilu juur adil tiba tiba menjadi hilang," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika adanya penyalahgunaan fasilitas negara kemudian aparat sewenang-wenang dalam Pemilu, maka negara bisa runtuh.

Baca Juga: Ini Respons Gibran Soal Mahfud MD Baru Mundur dari Jabatan Menko Polhukam

"Itu lah yang kemudian saya kira menjadi substansi atau dasar utama mendorong Prof Mahfud melontarkan protes dan kritik moral ini untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI