Suara.com - Anies Baswedan, capres nomor urut 1 pada Pilpres 2024 memiliki rekam jejak bagus semenjak ia masuk duduk di bangku SMA. Anies yang sempat menjadi ketua OSIS di SMAN 2 Yogyakarta pada 1987 lolos untuk ikut program pertukaran pelajar.
Anies seperti dikutip dari unggahan thread akun @felladinho27, Rabu (31/1) menjadi siswa pertukaran pelajar dan tinggal di Milwaukee, Amerika Serikat. Anies setahun belajar dan tinggal di sana.
Selama di Milwaukee, Anies ternyata tinggal di keluarga berlatar belakang Katholik. Anies bisa ikut program pertukaran pelajar karena mengikuti American Field Services (AFS).
Baca juga:
Baca Juga: Tak Masalah Pilpres 2024 Hanya Satu Putaran, Sekjen PBNU: Ibadah Puasa Bisa Lebih Khusyuk
- Dorothea Eliana Indah Wanita yang Setia pada Si Gembel Kolektif Absolut Adian Napitupulu
- Ada Sosok Ini Yang Punya Pengaruh Besar, Prabowo-Gibran Semakin Kuat di Bogor
- Survei LSI Prabowo-Gibran Tertinggi di Jabar, Anak Jokowi Puji Kerja Keras Sosok Ini
- Ramai Unggahan Portofolio Anies Selama Menjabat Gubernur, Tagar #TakeAniesLookatJakarta Menggema
Sekedar informasi, AFS merupakan organisasi pertukaran pelajar yang terdiri dari 50 organisasi nirlaba. Organisasi ini sudah berdiri sejak 1914.
Di kota Milwaukee, Anies ditampung oleh Kristine M Schell dan suaminya. Anies sempat menceritakan keluarga yang menampungnya itu sangat religius.
“Pada saat SMA, saya pernah ikut pertukaran pelajar. Dapat tempatnya di Amerika Serikat. Karena saya berasal dari keluarga religius di Jogja, Muslim religius, AFS di sana menempatkan saya di keluarga religius juga, yaitu Roman Chatolics,” kata Anies seperti dikutip dari video yang diunggah akun @El Campo.
Lebih lanjut, Anies menjelaskan bahwa ibu angkatnya di Amerika Serikat, Kristine adalah koordinator pendidikan di Gereja Katholik. Kata Anies, Kristine menjadi mentornya untuk ia berlatih berbicara dan debat.
“Tinggal dengan keluarga itu dan ibu angkat saya adalah koordinator pendidikan di Gereja Katolik. Kompleks kan? Apa yang terjadi. Ibu saya yang paling banyak melatih saya untuk bisa bicara. Karena beliau menjadi promotor, apa yang beliau lakukan? Saya diajak ke gerejanya bukan untuk ikut misanya,” kenang Anies.
Baca Juga: Anies-Muhaimin Diyakini Bisa Berjaya di Sumenep Madura
Anies lalu menceritakan bahwa saat acara Kebaktian keluarganya itu, ia memang tidak ikut namun ikut ngobrol dengan banyak orang karena diajak ibu angkatnya.
“Di sana ruang gereja di lantai atas dan bawahnya ruang hall kosong. Setelah selesai acara kebaktian, lalu di bawah ada sarapan pagi. Saya selalu ikut sarapan paginya. Ngobrol dengan semuanya. Kebaktiannya, mohon maaf saya nggak ikut. Misanya nggak ikut, tapi ikut ngobrolnya. Kenapa? Ibu saya bilang, Nies, if you join this, kalau kamu ikut gabung, akan ketemu semua orang,” jelas Anies.
Dikutip dari KBA, Kristine M Schell diketahui adalah ibu tiga orang anak dan menjadi salah satu tokoh terpandnag di lingkung tempat tinggalnya.
Ibu angkat Anies di Amerika Serikat itu diketahui sempat menjadi Koordinator Confraternity of Christian Doctrine for St John’s (Divine Mercy) dan kemudian Direktur South Milwaukee Human Concerns.
Pada 7 Juli 2015, Kristine mendapat penghargaan atas pengabdiannya kepada masyarakat oleh Kantor Wali Kota Milwaukee Selatan. Kristine meninggal dunia pada 16 Agustus 2020 pada usia 73 tahun.
“Apa yang dikerjakan ibu saya? Saya digilir bicara dari gereja ke gereja menjelaskan tentang Islam di Amerika Serikat. Diputer. Yang muter siapa? Yang muter ibu angkat saya yang menjadi koordinator pendidikan di Gereja Katolik Roma," kenang Anies atas sosok ibu angkatnya tersebut.