Suara.com - Elektabilitas capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus 50 persen menurut hasil survei yang dilakukan LSI Denny JA. Ada lima alasan yang mendorong elektabilitas Prabowo-Gibran terus merangkak naik jelang hari pencoblosan Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024.
Alasan pertama ialah sosok Prabowo yang disebut semakin dikenal dan semakin disukai oleh publik.
Baca Juga:
Pengasuh Pondok Pesantren Tertua dan Terbesar di Indonesia Dukung Anies-Cak Imin
Biodata dan Pendidikan Cucu Luhut yang Soroti Omongan Tom Lembong Jelekin Pemerintah
Bus Kampanye AMIN Mendadak Dibatalkan, Mardani Ali Sera: Massa Siap Longmarch ke JIS
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menerangkan popularitas Prabowo pada survei September 2023 mencapai 95,3 persen dan tingkat kesukaan publik terhadap sosok Menhan tersebut mencapai 84,2 persen.
Popularitas Prabowo kian meningkat menurut hasil survei yang digelar di akhir Januari 2024. Popularitas Prabowo naik menjadi 98,5 persen dan tingkat kesukaan juga meningkat menjadi 85,5 persen.
Menurutnya, tingkat pengenalan di atas 95 persen dan tingkat kesukaan di atas 80 persen tersebut masuk ke kategori dewa atau premium.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Anies-Muhaimin Akan Rangkul Semua Pihak Jika Terpilih
"Angka setinggi ini hanya bisa dicapai oleh SBY tahun 2009, ketika menang satu putaran, dan Jokowi di tahun 2019 ketika menang pilpres kedua kalinya," kata Adjie dalam laporannya dikutip Selasa (30/1/2024).
Alasan kedua, serupa dengan Prabowo, tingkat keterkenalan dan kesukaan publik terhadap Gibran juga terus meningkat.
Pada survei di akhir Januari 2024, popularitas Gibran naik menjadi 96,1 persen dan kesukaan terhadap Gibran naik menjadi 81,1 persen.
Alasan ketiga ialah kepuasan atas kinerja Jokowi sangat tinggi dan terasosiasi dengan Prabowo-Gibran.
Dari data survei terlihat kepuasan atas kinerja Jokowi sebesar 80,8 persen. Kalau dilihat dari awal Januari hingga akhir Januari 2024, kepuasan terhadap Jokowi berada di atas 80 persen.
Pada awal Januari sebesar 81,9 persen, sekarang di survei akhir Januari stabil di atas 80 persen tepatnya di 80,8 persen.
"Sangat jarang sekali presiden untuk ukuran sejarah dunia sekalipun yang di tahun terakhir kekuasaannya mendapat 80 persen. Posisi ini membuat Jokowi sangat powerful
untuk mempengaruhi opini publik," ungkapnya.
Kemudian untuk alasan keempat, elektabilitas Prabowo-Gibran kian meningkat juga tak terlepas dari sosok Jokowi.
Adjie menuturkan, elektabilitas yang puas atas kinerja Jokowi terus meningkat ke Prabowo-Gibran menjadi 55,5 persen.
"Dibandingkan dengan survei awal Januari 2024, ada kenaikan sebesar 5 persen, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran," tuturnya.
Untuk alasan kelima, Prabowo-Gibran bisa meraih elektabilitas tinggi karena mayoritas publik ingin Pilpres 2024 berjalan satu putaran saja.
Menurut Adjie, keinginan itu berasal dari lebih dari 80 persen publik. Adapun yang tidak menginginkan pilpres satu putaran sebesar 10,8 persen dan yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 5,2 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen
Lembaga LSI Denny JA merilis hasil survei terbarunya mengenai elektabilitas capres-cawapres.
Hasilnya, capres-cawapres Prabowo-Gibran berhasil memperoleh elektabilitas sebesar 50,7 persen.
"Dua minggu menuju hari pencoblosan, pertama kali elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number 50 persen," kata Adjie kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).
Berdasar hasil survei tersebut, kata Adjie, peluang Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi Pilpres 2024 sekali putaran semakin terbuka.
Khususnya jika mereka mampu mempertahankan tren positif tersebut.
"Jika Prabowo-Gibran berhasil mempertahankan tren positifnya, Pilpres 2024 semakin terbuka selesai satu putaran karena dengan margin of error (MoE, plus minus), Prabowo-Gibran kini di angka 47,8 persen (minus MoE) sampai dengan 53,6 persen (plus MoE)," katanya.
Sementara di posisi kedua ada pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin dengan elektabilitas mencapai 22 persen. Kemudian pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berada di posisi buncit dengan elektabilitas sebesar 19,7 persen
"Pasangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mahfud saling mengalahkan dalam lima surnas terakhir, tapi tetap dengan selisih margin of error," ungkapnya.
Sebagai informasi survei LSI Denny JA dilakukan sejak 16 hingga 26 Januari 2024.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode wawancara tatap muka.
Dengan jumlah 1.200 responden, margin of error survei tersebut sebesar 2,9 persen.