Suara.com - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait netralitas Pilpres 2024 dibanding-bandingkan dengan sikap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sampai-sampai, sosok Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyindir bahwa Jokowi harus menjadikan SBY sebagai contoh.
Cak Imin kepada wartawan di Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (26/1/2023) lalu menegaskan harusnya Jokowi memiliki sikap seperti SBY.
Sosok pendamping Anies Baswedan tersebut menilai bahwa sikap SBY menunjukkan netralitas yang tepat bagai seorang pejabat negara kala menyambut pesta demokrasi.
Lantas, apakah SBY benar-benar menunjukkan netralitas? Bagaimana sikap Jokowi sebenarnya? Berikut perbandingan sikap Jokowi dan SBY menyambut Pilpres 2024.
Jokowi: Presiden boleh memihak
Jokowi sempat menuai polemik usai mengutarakan bahwa Presiden RI boleh memihak dan berkampanye.
Pernyataan sang Presiden tersebut membuat publik mempertanyakan netralitasnya terhadap Pilpres 2024.
Kala sang Presiden menghadiri acara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024), ia sempat melontarkan pernyataan kontroversial ke muka publik.
Bagi Jokowi, memihak dan berkampanye menjelang Pilpres 2024 adalah hak politik dan hak demokrasi yang dimiliki oleh sang Presiden.