Suara.com - Politikus senior PDIP Boyolali, Seno Kusumoharjo mengungkapkan fakta mengejutkan jika wilayah itu tak bisa ditaklukan lawan politik.
Termasuk pasangan Prabowo-Gibran yang selama ini getol bersafari di wilayah Jawa Tengah, termasuk Soloraya.
Sosok yang akrab disapa Seno Gedhe itu menilai suara PDIP di Boyolali sangat kuat. Bahkan ada anggapan Kota Susu itu sebagai pusatnya kandang banteng di Jawa Tengah.
Baca Juga:
Baca Juga: Relawan Luncurkan Aplikasi Suarapagi.id, Amankan Suara Prabowo-Gibran di TPS
Selvi Ananda dan Gibran Makan Sepiring Berdua: Duduknya Mantu Jokowi Anggun Banget
Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat
Hal itu kemudian diresahkan oleh tim pemenangan pasangan Prabowo-Gibran. Sebab suara mereka di Boyolali cukup rendah.
"Di Boyolali nggak sehebat itu artinya wah sulit ditembus. Mereka aja yang nggak sungguh-sunguh," kata Seno Gedhe dilansir dari Suarajawatengah.id, Senin (29/1/2024).
Sosok yang juga guru politik Jokowi itu membeberkan sedikit rahasia Boyolali jadi lumbung untuk PDIP.
Baca Juga: Anies Baru Kampanye Akbar di Bandung, Prabowo-Gibran yang Rajai Dapil 7 Jabar
Baca Juga:
Gibran Belum Move On Kirab Kebangsaan di Semarang, Publik: Jateng Tetap Banteng
Salah satunya dengan melakukan pendekatan yang berbeda dari tempat lain.
"Di sana nggak bisa sesuatu yang instan beli suara dengan ngasih sembako. Itu nggak bisa. Mereka cerdas kok, karena pemimpin di Boyolali memberi contoh bupati dan wakil bupati tidak korupsi, anggota DPR jangan jadikan beban rakyat," jelasnya.
Jika ada politikus yang masih melakukan cara kuno tersebut. Diyakini Seno Gedhe orang-orang Boyolali tidak akan memilih dia.
"Sembako dan uang tetap mereka diterima. Tapi orang Boyolali akan senyum-senyum untuk milihnya nanti dulu," tukasnya.