Suara.com - Calon presiden Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta masyarakat untuk tidak langsung pukang usai mencoblos Prabowo-Gibran di TPS pada 14 Februari mendatang. Ia meminta masyarakat turut mengawal perhitungan surat suara.
Permintaan Prabowo itu ia sampaikan dalam kampanye akbar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).
Baca juga:
- Pesanan Bus Kampanye AMIN Dibatalkan Mendadak, Said Didu Duga Ada Tekanan
- Sri Mulyani Siap Mundur, Menteri Ekonomi Jokowi yang Paling Punya Kredibilitas
"Tanggal 14 dateng ke TPS nyoblos, sesudah nyoblos jangan pulang, tunggu sampai hitungan selesai," kata
Bukan tanpa sebab Prabowo meminta hal tersebut. Pasalnya ia mendapatkan laporan ada dugaan upaya perusakan surat suara.

"Saudara-saudara sekalian, kami mendapat laporan, mendapat informasi ada rencana mau merusak surat-surat suara. Jadi sesudah nyoblos dijaga dan dilihat, jangan sampai surat suara dirusak. Terima kasih," kata Prabowo.
Tudingan TKN soal Surat Suara Dirusak
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut ada petinggi partai politik yang mengumpulkan penyelenggara Pemilu dan memberikan arahan untuk merusak surat suara pemilih capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo dan Gibran.
Habiburokhman mengatakan ini berdasar informasi yang diterima TKN Prabowo-Gibran dari lapangan. Petinggi partai politik atau parpol tersebut menurutnya mengumpulkan penyelenggara Pemilu tersebut di sebuah hotel di Jawa Tengah pada minggu ketiga di bulan Januari 2024.
Baca Juga: Wanti-wanti Pendukung Tak Serang Paslon Lain, Gibran: Jangan Fitnah Dibales Fitnah!