Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, siap menjalankan amanah yang diberikan kepadanya pada Pilpres 2024 ini, termasuk dari ulama dan tokoh masyarakat di Jawa Barat.
Seperti diketahui, pasangan capres-cawapres Anies-Muhaminin mendapatkan dukungan dari ratusan ulama dan tokoh masyarakat di Jawa Barat.
Deklarasi dukungan untuk pasangan Anies-Muhaimin ini digelar di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Minggu (28/1/2024), dalam kesempatan tersebut hadir sebanyak 265 ulama Jawa Barat.
Baca Juga:
- Kunjungi Bali Bersama Selvi Ananda, Gibran Tenggak Jamu Tingkatkan Gairah Seksual
- Ditanya Dokter Tirta Contekan Saat Debat, Cak Imin Jawab Bulkonah: Cheat GTA?
- Balas Serangan Luhut, Tom Lembong Sebut Luhut dan Bahlil Pasukan Pemadam Kebakaran
Selain itu, dukungan tersebut tertuang dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Jabar.
Menurut Anies dukungan yang diberikan oleh ulama dan tokoh masyarakat Jabar tersebut, merupakan amanah untuk menciptakan keadilan dan juga kemakmuran di Indonesia.
"Ini sebuah amanah kami merasa bersyukur bahwa harapan yang dititipkan oleh jutaan orang Indonesia yang kami temui selama setahun lebih," kata Anies.
"Hari ini harapan itu dipanggul lebih banyak lagi dengan dukungan para alim ulama dari Jabar," ucap Anies menambahkan.
Anies sepakat, bahwa masyarakat jangan sampai dibiarkan memilih pemimpin yang curang. Bahkan, dia menyebut contoh indikasi kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024, yakni terkait dengan netralitas aparat negara.
Baca Juga: Pengasuh Pondok Pesantren Tertua dan Terbesar di Indonesia Dukung Anies-Cak Imin
Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini enggan menyebut contohnya secara pasti terkait indikasi kecurangan tersebut.
"Untuk aparat negera bertindak netral tak perlu usaha tambahan. Cukup jalankan ketentuan yang ada. Kalau tak netral itu harus ada usaha tambahan, biaya tambahan dan energi," ucapnya.
"Jadi curang itu perlu effort ekstra. Tapi kalo netral dan jalankan seharusnya tak perlu tambahan apa-apa," jelas Anies.
Sementara itu, sebelumnya salah satu ulama Jawa Barat, KH Athian Ali mengatakan saat ini sudah mulai marak indikasi kecurangan demi memuluskan langkah menjadi pemimpin Indonesia.
Menurutnya, cara-cara seperti itu harus ditinggalkan dan diharapkan selama Pilpres 2024 bisa berlangsung jujur dan adil.
"Kami sepakat kawal dan tak beri kesempatan orang lakukan kecurangan agar mimpin negeri ini betul-betul memimpin dengan cara halal bukan haram. Jika terjadi maka tak diberkahi Allah," jelasnya.
Kontributor : Rahman