Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah bahwa kubu Prabowo-Gibran memasang stiker paslon nomor 2 di karung beras Bulog. Mereka merasa pemberitaan terkait hal tersebut adalah fitnah.
Diketahui, media sosial diramaikan dengan foto beras program Stabilisasi pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP) yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran.
Baca juga:
- Balas Serangan Luhut, Tom Lembong Sebut Luhut dan Bahlil Pasukan Pemadam Kebakaran
- Sebut Presiden Boleh Kampanyekan Paslon, Kubu Ganjar Skakmat Jokowi: Nepotisme Makin Kental!
"Dengan ini kami sampaikan bahwa tidak benar kalau ada tuduhan bahwa kami yang memasang stiker tersebut lalu menjadikan beras tersebut sebagai komoditas politik untuk untungkan kami," kata Wakil Ketua TKN, Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
Baca Juga: Pamer Riwayat Sekolah di Luar Negeri, Prabowo Ungkit Skor 11 Anies: Sorry ye, Emang Lu Sape?
Menurut Habiburokhman, fitnah melalui stiker yang ditempel di beras kemasan Bulog tersehut sengaja dilakukan. Ia menduga tujuan fitnah tersebut untuk menyudutkan Prabowo-Gibran.
"Kami merasa ada pihak-pihak yang melakukan orkestrasi terkait pemberitaan tersebut agar menyudutkan kami, di saat, teman-teman tahu, elektabilitas Pak Prabowo-Gibran ini sedang meroket, bahkan info terbaru sudah melebihi 50 persen," kata Habiburokhman.
Habiburokhman menyampaikan berdasarkan hasil penelusuran diketahui berita soal stiker Prabowo-Gibran di beras kemasan bulog itu diunggah akun X @Miduk17.
"Kami cermat sumber berita tersebut adalah dari akun Jhon Sitorus @Miduk17 yang sama sekali tidak cantumkan lokasi kejadian di mana, tidak cantumkan waktu kejadiannya di mana, tidak cantumkan siapa yang lakukan perbuatan tersebut. Juga tidak cantumkan bagaimana penempelan tersebut dicantumkan," tutur Habiburokhman.
Selain cuitan tersebut, TKN mendapati cuitan bernada fitnah lainnya dari akun yang sama.
Baca Juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Prabowo ke Jurnalis: Jangan Taruh Kata-katamu di Mulut Saya!
"Dalam tweet tersebut ada juga kalimat yang bernada fitnah yang menyebut kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabowo-Gibran," kata Habiburokan.
Berdasarkan hasil pengecekan, Habiburokhman berujar hingga saat ini belum ada laporan resmi ke Bawaslu soal fitnah tersebut. TKN sendiri saat ini masih melakukan pengumpulan bukti.
"Dan kami mencadangkan hak kami untuk menuntut secara hukum siapa pun yang fitnah, yang sebarkan fitnah, yang menuduh bahwa kami melakukan perbuatan penempelan stiker tersebut," katanya.
Baca juga:
- Hotman Paris Sebut Gibran Punya Nyali: Ini Sama Saja Seperti Anak Medan
- Gibran Dianggap Tak Punya Etika Saat Debat, Nikita Mirzani Ikut Ngamuk: Sudah Dua Kali Minta Maaf
Di sisi lain, TKN meminta Bawaslu tidak hanya diam menunggu laporan. Melainkan harus secara proaktif mengusut kasus tersebut.
"Agar menjadi terang dan jelas bagi masyarakat bahwa tidak ada kaitan dengan kami," kata Habiburokhman.
Menko Airlangga Angkat Bicara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara soal bansos beras milik Perum Bulog berstiker pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
Dia mengatakan, bahwa tidak ada satupun bansos yang digunakan oleh salah satu paslon Pilpres 2024.
“Kalau bansos semuanya program pemerintah. Tidak ada program salah satu paslon pun yang menggunakan bansosnya pemerintah, tidak ada,” kata Airlangga di Bekasi, Kamis (25/1/2024) malam.
Viral
Sebelumnya, sebuah foto menampilkan beras Bulog ditempeli stiker paslon nomor 2 viral di akun media sosial X.
Diketahui, beras Bulog yang kemasannya ditempeli stiker paslon nomor 2 merupakan beras program Stabilisasi pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP) yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP).
Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin mengatakan isu dugaan politisasi beras bansos itu harus segera diselidiki.
"Saya kira kalau masalah-masalah yang berkaitan dengan pemilu atau kampanye supaya disampaikan kepada Bawaslu saja," kata wapres.
"Biar nanti Bawaslu yang memberikan (keputusan), apakah ada pelanggaran atau tidak," kata Wapres.
Klaim Dirut Bulog
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti mengatakan bahwa Bulog tidak pernah menempelkan atribut apa pun pada kemasan beras, selain label Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog.
Bayu menjelaskan bahwa beras SPHP sangat mudah didapatkan masyarakat karena Bulog bekerja sama dengan berbagai jaringan distributor sampai ke ritel modern dalam pemasarannya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi juga memastikan tidak ada satu pun logo yang ditempelkan dalam kemasan beras bansos tersebut, selain logo Bapanas dan Bulog.
Namun, Arief mengaku sulit untuk mengatur beras yang sudah disalurkan dan sudah sampai ke masyarakat.
"Kan kita enggak tahu dibeli siapa saja, jadi memang agak sulit ngaturnya kalau sudah di masyarakat. Tetapi yang pasti, dari kami tidak ada memuat stiker yang lain," ujarnya.