Suara.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menceritakan pengalaman uniknya saat mengunjungi Kedaton Kesultanan Ternate yakni prosesi adat Joko Kaha (penyucian kaki sebelum tamu memasuki Kedaton) dan salat Dhuha di Kamar Puji hingga melihat mahkota berumur 800 tahun.
"Tadi ada prosesi yang kami lewati, prosesi yang sangat unik, pertama kali juga kami jalani kemudian di dalam berdiskusi dengan Bapak Sultan mendengar cerita dan pengalaman," kata Anies pada wartawan di Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1/2024).
Setelah itu, Anies juga berkesempatan melakukan salat Dhuha di tempat khusus bernama Kamar Puji.
"Kamar Puji merupakan kamar para Sultan untuk beribadah dan berkesempatan melihat dari dekat mahkota yang selalu digunakan saat penobatan dan memiliki cerita yang amat panjang karena usianya 800 tahun lebih," tukasnya.
Baca Juga: Heboh Bansos Berstiker Prabowo-Gibran, Anies: Etika Harus Dijaga, Hormati Rakyat
"Jadi ini adalah sebuah perjalanan kulturan sekaligus juga pesan bahwa di tanah ini sudah ada kemakmuran, sudah ada kesejahteraan, sudah ada jangkauan dunia yang amat panjang. Mudah-mudahan dengan perubahan yang akan kita laksana dapat mengembalikan tempat ini menjadi tempat yang memberikan kemajuan," katanya.
Lebih jauh Anies mengatakan, dalam kunjungan ke Kesultanan Ternate ia membahas terkait ketimpangan yang terjadi di Ternate.
Dalam diskusinya bersama Hidayat. M Syah, Gubernur DKI Jakarta itu membahas adanya ketimpangan di berbagai daerah harus segera dibenahi.
"Tadi salah satu yang kita bahas adalah betapa timpangnya pembangunan yang terjadi di sini dibandingkan pembangunan yang dekat dengan wilayah Ibukota," kata Anies.
Hal itulah disebut Anies mengapa sebuah perubahan amat penting demi terwujudnya sebuah kesetaraan.
"Sudah saatnya kita melakukan perubahan agar semua tempat memiliki kesetaraan pembangunan," tutup Anies.