Ekspedisi Perubahan Belanja Masalah di Purwokerto dan Semarang

Jum'at, 26 Januari 2024 | 19:09 WIB
Ekspedisi Perubahan Belanja Masalah di Purwokerto dan Semarang
Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan di Jawa Tengah. Gerakan anak muda yang mendorong perubahan ini mengunjungi lima daerah, di antaranya Purwokerto pada Selasa (16/1/2024) dan Semarang keesokan harinya, Rabu (17/1/2024). (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan di Jawa Tengah. Gerakan anak muda yang mendorong perubahan ini mengunjungi lima daerah, di antaranya Purwokerto pada Selasa (16/1/2024) dan Semarang keesokan harinya, Rabu (17/1/2024).

Sama seperti kegiatan sebelumnya, Ekpsedisi Perubahan mengajak warga untuk berdiskusi terkait masalah yang dihadapi daerahnya.

Di Purwokerto, misalnya, Ekpsedisi Perubahan mendengar masalah terkait kesejahteraan pengrajin tahu dan pengrajin kayu. Mereka juga mendapat keluhan soal pendidikan, lapangan pekerjaan, transportasi publik, kesehatan mental, hingga teknologi artificial intelligence (AI).

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh salah seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Bagus Hadikusuma.

Baca Juga: Suka Diberi Masukan Serang Anies dan Ganjar, Budiman Ungkap Gaya Prabowo di Debat Terakhir Capres

"Anak-anak muda relate dengan isu ini, yang sayangnya belum bisa diatur oleh negara dan masih belum dikelola dengan baik oleh pemerintah," kata pemuda berusia 23 tahun tersebut.

Sementara itu, Ekspedisi Perubahan menemukan masalah berbeda di Semarang. Salah seorang peserta, Fikri, menyoroti soal pemecah ombak.

"Di musim gelombang seperti ini, pemecah ombak sangat diperlukan sebagai solusi bagi para nelayan yang ingin melaut," jelasnya.

Selain itu, Fikri juga menyoroti soal kelangkaan solar. Padahal, ini sangat diperlukan sebagai bahan bakar kapal-kapal tradisional nelayan.

Mendengar semua keluhan itu, Emirio Syarfuan selaku Koordinator Ekspedisi Perubahan memastikan bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah awal perubahan. Dirinya pun optimis bahwa keluhan dari warga tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk membuat kebijakan.

Baca Juga: Sultan Ternate Mengaku Mengidolakan Anies: Saya Ikuti Rekam Jejaknya

"Semua agenda ini akan menjadi pertimbangan untuk perbaikan, perubahan, dan pastinya diimplementasikan dengan baik agar terwujud keadilan, kesejahteraan, dan hal-hal baik lainnya," ujarnya.

Senada dengan itu, Rahma Arifa Muhaimin juga menyampaikan opitmismenya akan perubahan yang diawali dengan keluhan-keluhan dari warga.

"Kami optimis keresahan-keresahan ini nantinya akan menjadi rekomendasi kebijakan demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI