Unggah Video Anies Bela Warga Kampung Bayam, Geisz Chalifah: Pemimpin yang Tulus Menjaga Warganya

Suhardiman Suara.Com
Kamis, 25 Januari 2024 | 23:09 WIB
Unggah Video Anies Bela Warga Kampung Bayam, Geisz Chalifah: Pemimpin yang Tulus Menjaga Warganya
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Geisz Chalifah mengunggah video warga Kampung Bayam terkait keresahan warga yang hendak digusur kepada Anies Baswedan.

Dalam video terlihat capres nomor urut 1 mendengarkan curhat dan membela warga Kampung Bayam. Dalam narasinya, Geisz menyampaikan rakyat Indonesia yang tidak ingin digusur mesti memilih pemimpin yang tepat.

"Bila rakyat Indonesia ingin hak dan martabatnya terjaga. Gak digusur secara semena-mena. Tak diperlakukan seperti hama karena hidup dalam kemiskinan. Kalian sudah bisa bandingkan antara pemimpin yang tulus menjaga warganya dan yang menipu," katanya dilihat Kamis (25/1/2024).

Salah seorang pria yang diketahui bernama Muhammad Furqon curhat kepada Anies soal belum adanya kepastian tempat tinggal bagi warga Kampung Bayam. Dia menyebut saat ini warga Kampung Bayam dikriminalisasi.

"Kami dikriminalisasi sekarang abah, bayangkan 1 tahun 2 bulan di sana kami harus menjaga kesehatan anak," kata Furqon yang merupakan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam.

Furqon menceritakan bahwa selama lima tahun menjabat Anies telah konsisten dan amanah untuk memperjuangkan hak rakyat.

"Abah yang bener-benar konsisten dan benar-benar amanah kepada rakyat, kepada kaum jelata, kaum miskin, petani kota yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintahnya," ucapnya.

Dalam video tersebut, Anies menanggapi keluhan warga.

"Warga Kampung Bayam bukan dilindungi oleh pribadi, ini dilindungi oleh keputusan gubernur yang harusnya dilaksanakan oleh negara," kata Anies

"Jadi tidak seharusnya pelayanan-pelayanan itu berhenti, justru pelayanan itu harus dihentikan, penderitaan yang mereka alami tapi karena pemerintah mengubah kebijakan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI