Beda dengan Mahfud, Gerindra Tegaskan Prabowo Tak Akan Mundur Jadi Menteri Jokowi

Kamis, 25 Januari 2024 | 20:41 WIB
Beda dengan Mahfud, Gerindra Tegaskan Prabowo Tak Akan Mundur Jadi Menteri Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan Prabowo Subianto tidak akan mundur dari jabatan Menteri Pertahanan (Menhan). Prabowo salah satu Menteri yang maju di Pilpres 2024.

Penegasan tersebut disampaikan Muzani merespons rencana cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang mengaku siap mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam.

Muzani mengatakan Prabowo akan menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai Menhan di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga akhir masa jabatannya.

"Kalau Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan beliau insyaAllah akan menuntaskan jabatannya sampai dengan akhir jabatan," kata Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga: PDIP Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Tiga Periode, Ahmad Muzani: Upaya Downgrade Jokowi

Sementara terkait rencana Mahfud mundur, kata Muzani, pihaknya menghormatinya. Sebab hak tersebut merupakan hak daripada yang bersangkutan.

"Itu hak Pak Mahfud untuk mengambil keputusan politik mundur atau tidak, kami menghormati semua langkah keputusan politik yang akan diambil oleh Prof Mahfud untuk mengambil keputusan ke depan," katanya.

Mahfud Siap Mundur

Sebelumnya Mahfud mengungkap telah merencanakan mundur dari jabatan Menko Polhukam sejak debat capres pertama pada 12 Desember 2023 lalu.

Hal ini diungkap Mahfud usai menghadiri diskusi bertajuk Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Disebut Cerminan Tiga Periode, Muzani ke Hasto: Upaya Downgrade Jokowi

Mahfud ketika itu merasa jika dirinya tidak lagi menjadi menteri bisa lebih leluasa membuka dan membaca data-data karena sudah tidak berada di pemerintahan.

Namun, ada beberapa hal yang kemudian dipertimbangkannya hingga kekinian belum juga mundur. Salah satunya terkait etika kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam.

"Saya dahulu diangkat oleh beliau dengan sangat terhormat, dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden rakyat," katanya.

"Dan saya harus mempersiapkan diri dengan baik-baik karena saya akan bersama calon presiden rakyat yang lain, namanya Pak Ganjar Pranowo,' katanya menambahkan.

Pertimbangan kedua, selama menjadi cawapres Mahfud merasa dirinya tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

"Sebagai menteri yang menjadi calon, saya tidak sedikit pun menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye," ungkapnya.

Pada acara tersebut, Mahfud juga diminta menanggapi saran Ganjar Pranowo selaku capres pendampingnya yang menyarankan mundur dari menteri untuk menghindari konflik kepentingan.

"Menunggu timing (mundur sebagai Menko Polhukam) dengan rasa hormat kepada Presiden Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa," jawab Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI