TKN Prabowo-Gibran Senang Bila Jokowi Turun Gunung

Kamis, 25 Januari 2024 | 20:27 WIB
TKN Prabowo-Gibran Senang Bila Jokowi Turun Gunung
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. [Suara.com/Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggunakan atau tidak, haknya berkampanye di Pilpres 2024.

Meski begitu, Muzani mengatakan TKN Prabowo-Gibran akan senang dan gembira jika memang Jokowi ikut turun gunung.

"Kami menyerahkan sepenuhnya hak itu kepada Presiden Joko Widodo. Jika beliau akan berkampanye kami akan dengan sangat bergembira dan senang sekali beliau akan turun gunung," kata Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

Kalau Jokowi tidak turun gunung, kata Muzani, TKN Prabowo-Gibran juga tetap menghormati keputusan tersebut.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Disebut Cerminan Tiga Periode, Muzani ke Hasto: Upaya Downgrade Jokowi

Sebab, pihaknya merasa percaya diri Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024 sekali putaran.

"Tapi jika beliau akan tetap seperti ini, tidak berkampanye, kami hormati dan kami juga percaya diri bahwa Prabowo-Gibran menang satu putaran," katanya.

Ditanggapi Berlebihan

Muzani juga menanggapi kritik dari kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin terhadap pernyataan Jokowi soal presiden dan menteri boleh kampanye dan memihak asal tidak menggunakan fasilitas.

Menurut Muzani kedua pihak kompetitornya tersebut telah memberikan tanggapan berlebihan atas pernyataan Jokowi tersebut.

Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara sebut Jokowi Tak Bisa Kampanye Untuk Gibran, Ini Penjelasannya

Padahal, Jokowi menurutnya hanya menjelaskan terkait norma dalam undang-undang yang memang memperbolehkan menteri dan presiden berkampanye dengan syarat dan ketentuan.

"Presiden hanya mengemukakan sebagai sebuah norma di mana undang-undang memungkinkan. Lantas ditanggapi itu secara berlebihan. Ada kekhawatiran ada tendensi seolah-olah presiden tidak netral. Lah wong presiden belum berkampanye," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI