Hasto: Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode yang Selama Ini Ditolak PDI Perjuangan

Kamis, 25 Januari 2024 | 17:45 WIB
Hasto: Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode yang Selama Ini Ditolak PDI Perjuangan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. [ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyatakan kepala negara boleh melakukan kampanye. Ungkapan Jokowi itu dianggapnya sebagai bentuk ambisi mewujudkan tiga periode.

Ia mengatakan, meski selama ini tergabung dalam partai, PDIP selalu menolak rencana tiga periode untuk Jokowi. Semua pihak disebutnya selalu berupaya menjaga berlangsungnya konstitusi.

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi Tiga Periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Menurut Hasto, pernyataan Jokowi telah melanggar etika politik dan pranata kehidupan bernegara yang baik.

Baca Juga: Mundur Atau Tidak? Ini Perintah PDIP ke Menteri-menterinya

Publik jadi kembali menyoalkan berbagai rekayasa hukum seperti pengubahan syarat mencalonkan diri dalam Pilpres di Mahkamah Konstitusi.

"Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode," katanya.

Karena ambisi tiga periode tersebut, Hasto mengaku kini memahami alasan Jokowi sampai begitu bersemangat membuntuti kampanye Ganjar Pranowo, khususnya di Jateng, Jatim, Lampung, dan NTT.

"Sebab Ganjar Pranowo itu Presiden rakyat, dekat dengan wong cilik, memiliki program rakyat miskin yang diterima luas, dan menampilkan model kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat, ditambah ketegasan Prof Mahfud MD," jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menilai pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan Menhan Prabowo, dan Jajaran TNI juga sangat tidak elok.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Kalau Tidak Ada Ibu, Pasti Lewat Itu Jokowi Tiga Periode

"TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral. Namun hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis," ucap Hasto.

Lantaran itu, Hasto menyatakan bahwa kekuatan rakyat tidak akan terbendung melawan kesewenang-wenangan tersebut.

"Jadi akhirnya terjawab mengapa banyak intimidasi. Ganjar-Mahfud dikepung dari seluruh lini, meski kami meyakinan kekuatan rakyat tidak bisa dibendung dan akan menjadi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan yang terjadi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI