Suara.com - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjawab kritik yang disampaikan paslon 01 Anies-Muhaimin soal hilirisasi yang ugal-ugalan. Pada debat cawapres akhir pekan lalu, Muhaimin Iskandar atau yang akrap disapa Cak Imin sebut permasalahan di program hilirisasi.
"Dan kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan. Merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," kata Cak Imin.
Pernyataan dari Cak Imin ini pun langsung dapat balasan dari Luhuht. Pada video di Instagram miliknya, Luhut dengan tegas mengatakan agar Cak Imin tidak membohongi publik.
Baca Juga:
Baca Juga: Balas Serangan Luhut, Tom Lembong Sebut Luhut dan Bahlil Pasukan Pemadam Kebakaran
- Gibran Dianggap Tak Punya Etika Saat Debat, Nikita Mirzani Ikut Ngamuk: Sudah Dua Kali Minta Maaf
- Ditanya Dokter Tirta Contekan Saat Debat, Cak Imin Jawab Bulkonah: Cheat GTA?
- Mengenal Thalia Anak Tom Lembong yang Punya Otak Moncer Kini Kuliah di London
- Desak Anies di Yogya Tercoreng Gegara Sosok Satu Ini, Najwa Shihab Sampai Ikut Terseret
"(Tertawa) saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin itu berkunjung sebenarnya, ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri. Seeing is believing gitu. Daripada Anda berbohong kepada publik," ucap Luhut seperti dikutip, Kamis (25/1).
Ditegaskan Luhut, apa yang disampaikan Cak Imin dengan berbohong kepada publik bahwa hilirisasi ugal-ugalan merupakan karakter yang tidak bagus untuk mencapai tujuan politik.
"Untuk mencapai satu posisi, Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," tegas Luhut.
Lebih lanjut, Luhut mencontohkan program hilirisasi yang dilakukan di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berhasil menekan angka kemiskinan.
Pada 2015, kata angka kemiskinan di Sulteng pada 2015 mencapai 14,7 persen, namun setelah adanya hilirisasi menurun menjadi 12,4 persen di 2023.
Baca Juga: Anies Kampanye Akbar Di Padang Hari Ini, TKD AMIN Targetkan Raup 80 Persen Suara Sumbar
"Kita lihat data 2015 itu kemiskinan di sana 14,7 persen. Nah, data 2023 itu 12,4 persen. Jadi, turun kemiskinan di sana dari 14,7 ke 12,4 persen," jelasnya.
"Kemudian kalau di Morowali kita lihat 2015 itu 15,8 persen kemiskinan dan 2023 ini kita lihat 12,3 persen kemiskinan," ucap Luhut.
Ia juga mengungkapkan bahwa berkat program hilirisasi, ada salah satu politeknik yang didirikan di Morowali yang berfokus pada industri logam.
Bahkan, kata Luhut, mahasiswanya ada yang dikirim langsung ke China untuk belajar dan saat ini menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter.
"Sekarang sudah ada politeknik yang didirikan di situ. Itu menurut saya bagus dan guru-gurunya juga class-class ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktik di industrinya dan malah ada yang dikirim ke China untuk belajar teknologi yang lebih advance lagi dan sekarang mereka bekerja menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter di Sulawesi," papar Luhut.
Video dari Luhut ini pun banyak mendapat komentar dari netizen. Mayoritas komentar setuju dengan Luhut agar para paslon tidak membohongi publik demi meraih suara di Pilpres 2024.
"Kasih paham mereka Opung," komentar salah satu akun Instgaram.
"Seorang calon pemimpin harus menguasai & berbicara berdasarkan data & fakta, berkarakter santun & jujur serta memiliki integritas demi persatuan, kesatuan dan kemajuan Indonesia," tambah akun lainnya.