Suara.com - Calon Wakil Presiden Mahfud MD mengatakan kepemimpinan adalah anugerah dan rencana Allah SWT. Sehingga kepemimpinan harus dijalankan dengan moral dan integritas.
"Mengikuti ajaran Rasulullah SAW," tulisnya di Instagram.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD usai melakukan perjalanan ke Yogya. Untuk memenuhi undangan Halaqoh dan Diskusi Kebangsaan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, di Bantul, Yogyakarta.
Ponpes An Nur ini, kata Mahfud MD, tidak sepopuler beberapa pondok besar di DIY dan Jateng. Tapi dikenal sebagai salah satu pondok pesantren yang sangat lekat dengan ajaran dan prinsip-prinsip Gus Dur.
"Makanya, saya antusias untuk memenuhi permintaan halaqoh dan dialog kebangsaan di sini," katanya.
Mahfud MD berdiskusi dengan pengurus ponpes An Nur KH Ashim Nawawi, KH Jalal Suyuthi, KH Hudiroh, KH Shofiyulloh, KH Ijtabahu Rabbahu, KH Muhammadun, KH Hamam Abdul Aziz, KH Murtadho, KH Fuad Asnawi dan masih banyak lagi.
"Tadi, kami antara lain bicara soal kepemimpinan dan berbagai persoalan bangsa yang terkait dengan kondisi Polhukam saat ini. Kepemimpinan itu anugerah dan rencana dari Allah. Dan, kepemimpinan harus dijalankan dengan moral dan integritas, mengikuti ajaran Rasulullah SAW," tulisnya.
Akan Mundur
Dalam acara Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, Selasa malam (23/1), calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyatakan dirinya akan mundur sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Jokowi pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Sambut Positif Mahfud Mau Mundur dari Menkopolhukam, Sudirman Said: Praktik Sangat Baik
Menurutnya, pengunduran diri itu akan dilakukan secara baik-baik sehingga tidak ada pertentangan.