'Pendukung Paslon Terlalu Berisik,' Catatan Bawaslu untuk Debat Keempat

Selasa, 23 Januari 2024 | 23:39 WIB
'Pendukung Paslon Terlalu Berisik,' Catatan Bawaslu untuk Debat Keempat
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja memberikan catatan mengenai penyelenggaraan debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua bagi calon wakil presiden.

Dia menilai terlalu banyak kebisingan dari para pendukung masing-masing pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).Bagja juga mempertanyakan perlunya ada pendukung untuk menghadiri acara debat berikutnya.

"Catatannya noise saja. Supporter-nya terlalu noise, bahkan cenderung mengganggu," kata Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).

"Kan sudah diliput TV, kehadiran supporter apakah perlu jadinya kan?" tambah dia.

Baca Juga: Namanya Disebut Gibran Saat Debat Keempat Pilpres 2024, Tom Lembong: Saya Bisa Mendeteksi Rasa Rindu

Lebih lanjut, Bagja mengakui debat cawapres yang digelar Minggu (21/1/2024) lalu memang memanas.

Namun, dia menegaskan pendukung seharusnya tidak banyak berkomentar sehingga bisa mengganggu jalannya debat.

"Kemarin moderatornya sudah mengingatkan dan teman-teman KPU juga sudah mengingatkan kepada suporter yang kemudian dia tidak boleh berkomentar. Sudah berapa kali kami melihat suporter itu berkomentar pada saat capres dan cawapres berdebat," tutur Bagja.

"Oleh sebab itu, itu kan mengganggu. Yang kita pengin kan perdebatannya, bukan sahut menyahut suporter," katanya.

Sebelumnya, Debat keempat Pilpres 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) mulai pukul 19.00 WIB. Debat keempat itu kembali mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Baca Juga: Debat Keempat Pilpres 2024, 'Ladang Ranjau' Provokasi

Tema untuk debat keempat tersebut, yakni pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI