Suara.com - Komisi Pemilihan Umum akan mengevaluasi aksi calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang bergerak keluar podium saat debat keempat Pilpres.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan hal itu akan menjadi salah satu bahan evaluasi bersama tim dari masing-masing pasangan calon.
"Itu bagian dari yang dievaluasi," kata Hasyim kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).
Menurut dia, evaluasi debat ini akan membahas mengenai catatan-catatan dan masukan dari masing-masing tim pasangan calon dan media penyelenggara.
Baca Juga: Biodata dan Pendidikan Gus Miftah: Ngaku Belajar Etika dari Gibran, Ternyata Keturunan Orang Besar
"Supaya kemudian hasil evaluasinya komprehensif untuk perbaikan debat yang terakhir," ujar Hasyim.
Debat Keempat Pilpres 2024
Debat keempat Pilpres 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1) malam.
Debat keempat ini kembali mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.
Tema untuk debat kali ini ialah pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Baca Juga: Biodata dan Pendidikan Ahok, Bestie Jokowi Skakmat Gibran soal Tesla
Berbeda dari sebelumnya, debat kali ini dikawal oleh dua moderator perempuan yakni Retno Pinasti dari SCTV dan Zilvia Iskandar dari Metro TV.
Tayangan debat berlangsung selama 120 menit. Terdapat enam segmen yang sudah disusun untuk debat.
Sebelum digelarnya debat, 11 panelis diputuskan untuk merumuskan pertanyaan yang bakal dipilih secara acak untuk dijawab oleh Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD.
11 panelis yang dimaksud yakni:
1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).
2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).
3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).
4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).
5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).
6. Prof. Dr. Ir. Haryadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanaan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).
7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc, (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).
8. Rukka Sombolinggi, SP, M.A (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).
9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D, (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).
10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A, (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).
11. Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A, Ph.D (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).