Lukman Edy Bikin Lembaga Pemantau Pemilu, Tapi Tidak Pilih AMIN di Pilpres 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 02:00 WIB
Lukman Edy Bikin Lembaga Pemantau Pemilu, Tapi Tidak Pilih AMIN di Pilpres 2024
Mantan Menteri PDTT Lukman Edy membentuk Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) Suara Rakyat. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) sekaligus Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Lukman Edy mengaku bakal netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bahkan, ia menyatakan tidak mendukung Muhaimin Iskandar yang merupakan kontestan Pilpres sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu.

"Saya sejak pemilu pascareformasi sudah menjadi partisan, bahkan pada beberapa periode pilpres terakhir, saya selalu menjadi bagian dari tim inti. Pada periode ini (Pemilu 2024), saya mencoba melihat pemilu pada posisi netral," ujar Lukman kepada wartawan, Senin (22/1/2024).

Lukman sendiri mengaku sudah vakum dengan urusan kepartaian sejak 2019 lalu. Apalagi, ia sejak saat itu menjabat sebagai komisaris salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Gibran, Cak Imin dan Mahfud MD Saling Beradu Gagasan di Debat Cawapres Kedua

"Konsekuensinya, saya tidak lagi partisan parpol. Jadi saya netral sudah sejak 2019 lalu. Mengenai sikap PKB atau arah dukungan PKB, saya tidak terlibat. Ketiga pasangan capres-cawapres yang sekarang berkontestasi, semua adalah sahabat saya dan saya mendoakan yang terbaik buat semua," ucapnya.

Ketimbang mengikuti kontestasi politik, Lukman mengaku lebih memilih mendirikan Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) Suara Rakyat. LPP ini bahkan sudah memanfaatkan Teknologi AI dan diklaim bisa mengetahui hasil pemilihan dengan cepat dan akuntabel.

"Saat ini saya meyakini sistem kita yang paling canggih di Indonesia. Paling cepat dan bisa langsung diverifikasi untuk tingkat kepercayaannya," katanya.

Ia pun menegaskan, sistem yang dihadirkan ini bukanlah sebagai pesaing bagi KPU tapi lebih kepada penguatan terhadap sistem KPU.

Dengan akurasi yang tinggi dan terverifikasi, maka sistem Hi-Suara dari Suara Rakyat ini akan membuat hasil dari KPU lebih memiliki legitimasi yang kuat.

Baca Juga: Momen Anies Baswedan Peluk Erat Cak Imin Usai Debat

"Untuk hasil tetap dari KPU yang akan tunggu resminya, tapi kita memang bisa lebih cepat dari KPU. Itu nanti juga bisa meng-compare hasil dari KPU, karena sistem kita sudah memiliki alat untuk verifikasi data-data itu," ucapnya.

Dalam pelaksanaan dan penyampaian hasil pantauan LPP Suara Rakyat ini, sudah melakukan kerjasama dengan salah satu TV Nasional. Pihaknya juga akan berkesinambungan mengeluarkan siaran pers terkait pantauan Pemilu 2024, guna menjaga keterbukaan informasi publik.

"Saya sekarang hanya ingin berkontribusi kepada negara dan bangsa melalui LPP Suara Rakyat ini," katanya.

"Saya ingin berkontribusi terhadap berlangsung demokrasi yang baik, melalui pemilu yang jujur, adil, damai dan berteknologi tinggi," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI