Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan kembali berbicara tentang polemik warga Kampung Bayam, Jakarta Utara (Jakut) yang sampai saat ini belum mendapat kejelasan untuk dapat menempati Kampung Susun Bayam.
Anies menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta jangan berbuat zalim kepada warga Kampung Bayam.
"Jangan kita ini zalim. Zalim itu artinya bertindak tidak adil. Mereka adalah rakyat kita sendiri dan mereka adalah orang-orang yang sudah berada di tempat itu begitu lama," kata Anies di Gor Parung, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, pembangunan Kampung Susun Bayam memang pernah terhambat karena terjadi Pandemi Covid-19. Namun, setelah Jakarta International Stadium (JIS), setelah bangunan Kampung Susun Bayam itu diselesaikan.
Baca Juga: Respons Akun X Kemhan Bikin Tagar PrabowoGibran2024, Anies: Kita Tunggu, Kena Sanksi Gak Nih?
"Jadi itu harus kita tuntaskan, itu kewajiban negara pada warganya," ucap Anies.
Anies menekankan bahwa negara tidak boleh menelantarkan rakyatnya dan berpihak kepada pihak-pihak yang besar saja.
"Jangan sampai pada yang besar pada yang raksasa kita memberikan perlindungan, tapi pada yang kecil pada yang lemah kita melupakan perlindungan. Negara itu harus welas asih sama rakyatnya tidak boleh zalim," sebut Anies
Anies Dipeluk Warga Kampung Bayam
Untuk diketahui, baru-baru ini Anies dipeluk oleh seorang warga Kampung Bayam. Momen itu terjadi ketika Anies menghadiri acara Nakes Desak Anies di Half Patiunus, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga: Kampanye Akbar di Parung, Anies Sebut Akar Rumput Inginkan Perubahan
Pantauan Suara.com di lokasi, Anies saat itu tengah berdiri di depan sebuah food truck lalu dihampiri oleh sejumlah warga Kampung Bayam.
Tiba-tiba, seorang pria berbaju putih memeluk Anies sembari menangis tersedu-sedu. Tangisan itu diikuti oleh beberapa orang yang berada di sekitarnya.
Kepada Anies, pria tersebut mempertanyakan nasibnya. Sebab ia mengaku sampai sekarang belum bisa menempati rusun di Kampung Bayam.
"Pak, nasib kami gimana? Belum ada kepastian tempat tinggal," ucap pria itu.
Anies lalu menenangkan pria tersebut. Ia berjanji akan membereskan urusan di Kampung Bayam.
"Yaudah, nanti kita beresin bersama, bismillah ya, sabar dulu ya, beberapa bulan lagi," kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak menepuk-nepuk pundak pria tersebut beberapa kali dan mencium keningnya.
Polemik Kampung Bayam
Sebagai informasi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak kunjung menerbitkan izin untuk warga tinggal di Kampung Susun Bayam yang kini disebut sebagai Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO). Kekinian, Jakpro melaporkan sejumlah warga eks Kampung Bayam ke Polres Metro Jakarta Utara.
Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, menjelaskan keputusan polisikan warga ini dilakukan lantaran ada sejumlah warga yang dianggap melakukan perbuatan melawan hukum.
Beberapa di antara mereka belakangan ini masuk dan memaksa tinggal di hunian yang dijanjikan Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI itu.
"Jakpro sangat menyayangkan tindakan di luar batasan yang mengganggu keamanan dan ketertiban, termasuk yang dilakukan oleh oknum warga eks Kampung Bayam di HPPO yang merupakan aset milik Jakpro," ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).
"Atas perbuatan melawan hukum dan melanggar ketentuan perusahaan tersebut, Jakpro melaporkan oknum warga eks Kampung Bayam kepada pihak Polres Metro Jakarta Utara," katanya.
Iwan menjelaskan, sejumlah warga eks Kampung Bayam secara berkelompok memasuki pekarangan HPPO tanpa seizin perusahaan, pertama kali pada 29 November 2023. Tindakan serupa diulang kembali pada awal Desember 2023.