Suara.com - Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Satya Heragndhi, merasa heran dengan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang melempar pertanyaan soal Greenflation atau inflasi hijau dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu (22/1) kemarin.
Pasalnya, kata dia, di Indonesia mekanisme berbeda dengan Eropa. Terlebih di dalam negeri tidak pernah terjadi apa-apa.
Satya menjelaskan, jika inflasi hijau adalah inflasi yang disebabkan karena harga teknologi yang berbasiskan renewable atau energi bersih itu biasanya lebih mahal dari pada energi fosil.
"Lalu kemudian, kenapa ini sampai disebutkan? Nah jadi pertanyaan juga. Loh kok sekarang di Indonesia nggak ada apa-apa mengenai greenflation, tiba-tiba ada pertanyaan mengenai greenflation?" kata Satya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Makna Tobat Ekologis dan Surat Ar Rum Ayat 41: Ucapan 'Sakti' Cak Imin vs Mahfud MD
Ia menyampaikan, bagi Indonesia kekinian sendiri ada dua penyumbang energi yakni energi yang dipakai untuk kendaraan sehari-hari, bensin dan sebagainya, yang kedua adalah energi listrik.
Namun, kata dia, dua-duanya harga relatif dikontrol oleh pemerintah. Untuk itu,baik sumbernya energi bersih atau dari energi fossil fuel, saat ini tidak dibedakan harga jualnya.
"Dengan demikian, pertanyaan itu sendiri mengandung dua makna, satu mengapa dipertanyakan, dua apa yang enggak jelas dari mekanisme di Indonesia yang memang berbeda dengan di Eropa," ungkapnya.
Ia lantas juga menyinggung Gibran yang memberikan contoh kasus adanya demo rompi kuning di Perancis.
"Makanya itu kemarin kami, ini arah pertanyaan ke mana sih. Tapi mudah-mudahan bisa menerangkan teman-teman media bahwa di Indonesia sejauh memang harga jual energi ini dikontrol oleh pemerintah atau relatif ada dilevel yang memang pemerintah mengontrol suplly and demand-nya, harus tidak ada kekhawatiran sama sekali dengan greenflation," tuturnya.
Baca Juga: Mahal-mahal Buat Nyapu Jalan, Terungkap Harga Outfit Azizah Salsha di Debat Cawapres
Aksi Gibran Mahfud
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menganggap calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ngarang dalam penjelasannya soal Greenflation atau Invlasi Hijau.
Hal itu terjadi di segmen 4 Debat Keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam. Gibran awalnya diberi kesempatan bertanya kepada Mahfud soal Greenflation.
Mahfud pun menjawabnya dengan mengartikan inflasi hijau sama dengan ekonomi hijau.
Namun, Gibran merasa jawaban Mahfud itu sama sekali tak menjawab pertanyaanya soal bagaimana mengatasi inflasi hijau. Bahkan, Gibran dengan menunjukan gestur mencari sesuatu.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? kok gak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau, Prof Mahfud yang namanya greenflation itu, inflasi hijau itu ya kita kasih contoh yang simpel saja," kata Gibran.
Gibran lantas mencontohkan apa yang terjadi di Francis adanya sebuah demo yang memakan korban akibat inflasi hijau.
Namun mendengar hal itu, Mahfud merasa tanggapan Gibran juga sama sekali tak menjawab. Ia lantas enggan meneruskan untuk menanggapi Gibran.
"Saya juga ingin mencari tuh, jawabannyua ngawur juga tuh. Gila nih, ngarang-ngarang ndak karuan, mengkait-kaitkan dengan sesuatu yang tidak ada, gitu ya," tuturnya.
"Gini loh, kalau akademisi itu, gampanynya kalau bertanya yang gitu-gitu itu recehan, recehan, recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya. Oleh sebab itu, saya kembalikan saja ke moderator, ya emang ndak layak dijawab pertanyaan kayak gini ini. Saya kembalikan, ndak ada gunanya menjawab," sambungnya.