Suara.com - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan debat sebelumnya. Hal ini dikatakan oleh pengamat Politik Kebijakan dari Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono, melansir Antara, Senin (22/1/2024).
"Saya mencatat bahwa Cak Imin tampil lebih santai, lepas, dan mengeluarkan guyonan khas NU-nya dengan baik," katanya.
Menurutnya, Cak Imin mampu menangkis serangan dari Gibran dengan cermat, terutama terkait catatan MK. Cak Imin juga memberikan kritik yang fasih terhadap kebijakan Presiden Jokowi, terutama terkait food estate dan hilirisasi.
Sementara cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, tetap mempertahankan kritiknya terhadap kebijakan utama Jokowi, terutama terkait hilirisasi, tambang liar, dan food estate.
"Mahfud MD mencoba mengaitkan pengalamannya sebagai Ketua MK dan Menko Polhukam dengan isu kepemilikan tanah adat, menyoroti sulitnya mengembalikan tanah kepada masyarakat setempat," ujarnya.
Vishnu menyoroti titik lemah Mahfud saat tidak dapat menjawab substansi pertanyaan dari Gibran terkait Greenflation.
"Ini menjadi titik kritis karena keahlian dan pengetahuan seorang profesor harus mampu menjawab pertanyaan secara substansial," jelasnya.
Vishnu menilai cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, kembali mengulang strategi serangan agresif seperti pada debat sebelumnya. Gibran menyoroti catatan yang dibantu oleh penasihatnya, Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, dan menyindir Mahfud terkait pengetahuannya sebagai seorang Professor.
Akan tetapi, Vishnu mengkritisi aksi teatrikal Gibran yang terlalu berlebihan, mencari-cari sesuatu karena ketidakpuasan terhadap jawaban Mahfud yang bisa memberikan efek negatif kepadanya.
"Penjelasan Gibran terkesan normatif dan mengulang argumen yang sama seperti debat sebelumnya, terutama terkait kebijakan hilirisasi dan penciptaan 5 juta green jobs. Ini membuatnya terlihat kurang inovatif dalam menyampaikan visinya," katanya.