Suara.com - Debat keempat Pilpres yang digelar pada Minggu (21/1/2024) semalam kini ramai diperbincangkan publik. Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kembali memberikan pertanyaan dengan istilah asing seperti pada debat cawapres sebelumnya.
"Bagaimana cara mengatasi greenflation? Terima kasih," tanya Gibran kepada Mahfud.
Pertanyaan Gibran ini direspons oleh moderator debat yang meminta Gibran untuk menjelaskan terminologi atau istilah asing tersebut. Namun, tampaknya Gibran sengaja tidak menjelaskannya karena menganggap Mahfud MD sudah mengerti.
"Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau (Mahfud MD) kan seorang profesor," jawab Gibran.
Jawaban Gibran pun menuai banyak sorakan dari para pendukung lain. Gibran pun akhirnya menjelaskan apa maksud greenflation tersebut.
Namun, jawaban Mahfud MD pun dianggap tak sesuai dengan pertanyaan Gibran hingga menuai kontroversi lantaran gestur putra sulung Presiden Joko Widodo itu yang dianggap berlebihan.
Lalu, apa sebenarnya arti "Greenflation" tersebut? Simak inilah penjelasan selengkapnya.
Arti Greenflation atau Inflasi Hijau
Perubahan iklim, fenomena alam, hingga adanya inflasi di berbagai sektor sumber daya alam berdampak besar dalam isu pemanasan global hingga para ahli menyebut adanya "greenflation" atau dalam bahasa Indonesia berarti inflasi hijau yang kini menjadi isu global.
Baca Juga: Dituding Gibran Anti Nikel, Tom Lembong Keras: Jangan Konyol Karena Senjata Makan Tuan
Anggota Dewan Eksekutif European Central Bank (ECB) Isabel Schnabel pada tahun 2022 pernah mengungkap apa makna inflasi hijau itu sendiri. Menurut pidatonya, inflasi hijau adalah bagian dari inflasi yang dapat dikaitkan dengan pergeseran dalam perekonomian menuju peningkatan penggunaan teknologi ramah lingkungan.