Suara.com - Aksi para calon wakil presiden (cawapres) di debat cawapres yang berlangsung tadi malam (21/1/2024) mendapat berbagai respons dari netizen di platform X.
Ismail Fahmi, founder Drone Emprit, menganalisa percakapan para netizen di X mengenai ketiga cawapres saat debat berlangsung.
Untuk cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, kata Ismail. sentimen positif sangat mendominasi.
Sebesar 80 persen percakapan yang mengarah ke arah yang baik. Hanya 6 persen yang negatif dan 14 persen yang netral.
Baca Juga: Ini Dia Pidato Ikonik Jokowi Sebut Dunia Hadapi Thanos Yang Naskahnya Ditulis Tom Lembong
"Ini menunjukkan bahwa Muhamin Iskandar memiliki dukungan yang sangat kuat dan citra yang positif di media sosial pada periode waktu tersebut (debat cawapres)," kata Ismail Fahmi.
Sementara percakapan tentang Gibran Rakabuming memiliki sentimen yang sangat berbeda dibandingkan dengan Muhamin Iskandar.
Untuk Gibran, sebanyak 60 persen dari percakapan adalah negatif, 33 persen positif, dan hanya 7 persen yang netral.
"Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan," ujar Ismail.
Mengenai percakapan tentang Mahfud MD, sentimen mayoritas positif, dengan 79 persen percakapan yang mendukung, 12 persen negatif, dan 9 persen netral.
Baca Juga: Anies Kampanye Akbar ke Bekasi-Bogor Hari Ini, Cak Imin ke Depok-Sukabumi
Menurut Ismail, hal ini menunjukkan bahwa walaupun eksposur medianya lebih rendah, pandangan terhadap Mahfud MD cenderung positif di antara mereka yang berbicara tentangnya.
Kesimpulannya, kata Ismail Fahmi, analisis sentimen menunjukkan gambaran yang berbeda dari yang ditunjukkan oleh volume percakapan.
Meskipun Muhamin Iskandar dan Gibran Rakabuming memiliki volume percakapan yang hampir sama, sentimen mereka berbeda secara signifikan.
Cak Imin mendapatkan pandangan yang sangat positif dan Gibran mendapatkan pandangan yang mayoritas negatif.
Sementara itu, Mahfud MD, meskipun memiliki volume percakapan yang lebih rendah, memiliki pandangan yang mayoritas positif yang menunjukkan kualitas daripada kuantitas dalam hal sentimen online.
"Ini menunjukkan pentingnya tidak hanya jumlah penyebutan tetapi juga kualitas percakapan yang terjadi di media sosial," ujar Ismail Fahmi.