Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyinggung terjadinya intimidasi yang dilakukan oknum TNI, Polri hingga Kepala Desa kepada rakyatnya di Pemilu 2024. Ia pun meminta rakyat tak takut dan berani melapor.
Hal itu disampaikan Megawati dalam orasi politiknya di acara Kampanye terbuka perdana pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).
Baca Juga:
Tak Hanya Jago Ngomong dan Main Game, Ternyata Alam Ganjar Bisa Breakdance
Baca Juga: Jelang Debat Cawapres, TPN Jelaskan Posisi Ganjar Di Kasus Kendeng: Beliau Cuma Meneruskan
Viral Emak-emak Susuri Jalan Pedesaan Pasang Spanduk AMIN Secara Swadaya
Terkuak! Bawaslu Kota Bekasi Ungkap Pihak yang Turunkan Videotron Anies Baswedan
Anies Baswedan Kocak di Live TikTok, Bingung Baca Tulisan Korea Pendukungnya
Awalnya ia menyampaikan, menyinggung kasus oknum TNI yang menganiaya Relawan Ganjar di Boyolali. Padahal, KPU, kata dia, banyak menyebar baliho mengenai Pemilu berjalan Luber dan Jurdil.
"Lah kok belom apa-apa, coba lihat kasus di Boyolali, lihat apa ndak? itu kan gak bohong kan, lah masa tadi ditanya sama Pak Ganjar, berani apa gak? nanti Ibu dibilangnya Ibu Mega provokator, no, no, tidak," kata Megawati di hadapan ribuan pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Kampanye Ganjar-Mahfud Diramaikan Artis Ternama, Ribuan Simpatisan Padati Lapangan Puputan Renon
Menurutnya, di mana-mana, seorang pemimpin harusnya mengayomi rakyatnya, bukan justru mengintimidasi.
"Tidak seperti begini, menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? Menurunkan yang namanya polisi? Betul atau tidak?," tuturnya.
"Biarin nanti Ibu diamuk juga biarin, tolong ya, tolong ya, kalau diamuk, terus tentara sampai mukulin rakyatnya, siapa dia?! dia itu adalah abdi negara, apa arti abdi negara? dia harus membantu rakyatnya, karena dia pun dijadikan oleh rakyat, disekolahkan untuk bisa apa? nah untuk pembela rakyat, untuk perang kalau ada musuh datang, bukan untuk menyakiti rakyatnya," sambungnya.
Ia pun meminta para pendukung Ganjar-Mahfud untuk berani melawan intimidasi dan berani melaporkannya.
"Berani atau tidak kalian? kalaun ada yang diintimidasi lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin kamu, lapor kepada presiden kamu!. Berani apa gak? jangan bohong loh, ntar teriak-teriak di sini aja. Coba kan Ibu sakit di sini," katanya.
Lebih lanjut, ia mengaku heran mengapa masih terjadi intimidasi, padahal mulai dari Babinsa, hingga Kepala Desa digaji oleh rakyatnya.
"Coba kan Ibu bsakit di sini, Babinsa waaahhh, alah alah dia juga makan di warung rakyat. Babinkamtibnas, kepala desa, apalagi yah, hah. Ya masa kepala desa, Ibu tuh mikir, ini sebenernya ngpo toh yo, ini katanya pemilu, jadi buat seorang, lah kok ini lawannya kaya begitu. Padahal mereka gajian dari siapa? dari siapa? hah? nah tahu toh," ujarnya.
Untuk itu, Presiden kelima RI ini mengingatkan kepada rakyat untuk berani melawan intimidasi.
"Jadi kenapa kalian takut, ini negara kata Bung Karno loh. InsyaAllah dengan adanya kemerdekaan ini maka Indonesia Raya menjadi sebauh negara merdeka dan berdaulat, lah masa sekarang baru jadi polisi, baru jadi tentara, baru jadi aparat, sudah mulai mengintimidasi rakyatnya, betul apa tidak," pungkasnya.