Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa Prabowo-Gibran memiliki program baru untuk para petani dan nelayan, yakni menghapus utang kredit mereka.
Hashim mengatakan, program baru tersebut ada usai tim melakukan pertemuan berapa kali dengan petani dan nelayan. Di mana diketahui petani dan nelayan yang terlilit utang total kisaran 8 juta orang.
"Sampaikan program baru karena sering ketemu nelayan dan petani. Ternyata Ada jutaan petani dan nelayan yang masih terbebani dengan utang lama itu namanya kredit usaha petani dan nelayan. Ini dari tahun 90-an, dari 97, 98, 99 dan tahun 2000-an. Ada jutaan, ada yang bilang 5-8 juta petani nelayan yang terbebani utang yang belum lunas dan belum dibayar karena tidak mampu membayar utang pokok dan bunga dan kini mereka harus ke mana? Ke rentenir dan pinjol," kata Hashim melalui keterangannya, Minggu (21/1/2024).
Menurut dia, kepada hadirin yang hadir soal apa itu pinjaman online atau pinjol. Ia lantas bercerita tentang petani dan nelayan yang tidak bisa meminjam di bank.
Baca Juga:
- Beda Kaesang Panco dengan Jokowi Dibanding Alam Ganjar Diskusi Industri Kreatif dengan Ganjar, Mana yang Lebih Berbobot
- Aktivis 98 Kecam Penurunan Paksa Videotron Aniesbubble Di Bekasi: Ini Rangkaian Penjegalan Sejak Lama!
- Alam Ganjar Gendong Anak Kecil Jadi Sorotan, Publik: Bayi Aja Nyaman, Apalagi Eca
- Terkuak! Bawaslu Kota Bekasi Ungkap Pihak yang Turunkan Videotron Anies Baswedan
"Pinjol itu pinjaman online. Kita tahu rentenir siapa? Yang pungut bisa 6-7 persen per bulan. Karena mereka tidak bisa dapat kredit dari perbankan nasional. Sudah di-black list, dicoret namanya, nggak bisa pinjam lagi," kata Hashim.
Hashim menceritakan tentang pertemuan ia bersama 1.000 petani dan nelayan. Ternyata 90 persen petani dan nelayan tersebut memiliki utang. Berdasarkan fakta tersebut, Prabowo-Gibran lantas memunculkan program baru untuk melakukan pemutihan terhadap utang para petani dan nelayan.
"Mau sampaikan, Pak Prabowo dan Mas Gibran, mungkin hari kedua dan ketiga mereka akan hapus semua utang itu. Akan lakukan pemutihan. Kita akan lakukan pemutihan agar supaya jutaan petani dan nelayan bisa pinjam lagi. Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kita hapus. Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 500 ribu, monggo. Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak," kata Hashim.
Hashim menegaskan melalui program tersebut perbankan tidak akan rugi. Sebab, menurutnya utang lama petani dan nelayan sudah diganti oleh asuransi.
Baca Juga: Saat Prabowo Bersalaman dengan Panglima Jilah Terlihat Penuh Makna, Keduanya Saling Menatap
"Kita jamin perbankan nasional tetap sehat. Tidak akan rusak. Bank itu tidak rugi karena utang lama diganti asuransi kredit, maka tidak rugi," kata Hashim.
Selain soal pemutihan utang, Hashim menjelaskan sekaligus terkait program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota. Dalam perencanaan akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia.
Ia berujar nantinya di perkotaan juga akan dibangun rumah susun atau apartemen seperti di Singapura.
"Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga. Harapannya dalam 10 tahun kita akan bangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik," kata Hashim.