Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan pembicaraan dirinya dengan salah satu wakil rakyat di Komisi I DPR mengenai pertimbangan khusus untuk anak-anak suku Dayak masuk TNI. Menindaklanjuti permintaan tersebut, Prabowo menyatakan mendukung.
Ia lantas berbicara mengenai kemampuan survival masyarakat suku Dayak yang kemampuannya tidak diragukan.
"Saya paham saya mengerti bahwa suku-suku Dayak mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk membela merah putih, untuk membela Indonesia, saya saksi sendiri," kata Prabowo.
Kesaksian itu dialami langsung oleh Prabowo semasa dirinya menjadi prajurit TNI.
"Saya saksi sendiri beberapa sukarelawan Dayak tanpa gaji, tanpa surat keputusan, tanpa pangkat, berjuang bersama TNI, bersama saya, sangat membantu saya yang mengakibatkan pasukan saya dinilai waktu itu sebagai pasukan tempur TNI yang terbaik," kata Prabowo.
Nostalgia Prabowo dengan Suku Dayak
Prabowo melakukan teriakan perang khas suku Dayak. Teriakan itu ia lakukan saat bersilaturahmi dengan Panglima Jilah dan masyarakat Dayak yang tergabung di Pasukan Merah.
Prabowo melakukan teriakan perang semata-mata karena teringat bagaimana kala dulu ia diajarkan teriakan tersebut. Teriakan itu dilakukan Prabowo sebanyak tiga kali di tengah sambutan.
"Ternyata pasca sekian puluh tahun saya tidak lupa dengan teriakan perang yang diajarkan guru-guru saya dari Dayak," kata Prabowo sebelum melakukan teriakan perang di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024).
Baca Juga: Peta Pendukung Berdasarkan Suku Versi Poltracking: AMIN dan Ganjar Mahfud Keok dari Prabowo-Gibran
Mendengar teriakan Prabowo, Panglima Jilah kemudian mengajak Pasukan Merah untuk berdiri.